PADANG (RIAUPOS.CO) - Gempa besar berkekuatan 7,3 magnitudo yang mengguncang Sumbar pada pukul 03.00:57 WIB membuat warga bangun dari tidur dan berlarian ke luar rumah. Guncangannya sangat kuat dan lama dirasakan warga di Padang.
Informasi dari BMKG, gempa tersebut terjadi pada kedalaman 84 km dan berpusat 177 km Baratlaut Kepulauan Mentawai atau 178 km Baratlaut Nias Selatan, Sumut. Sedangkan dari Padang berjarak 247 km.
Berdasarkan evaluasi BMKG, gempa tersebut berpotensi tsunami. “Peringatan Dini Tsunami di SUMUT, Gempa Mag:7.3, 25-Apr-23 03:00:57WIB, Lok:0.93LS,98.39BT,Kdlmn:84Km::BMKG,” bunyi peringatan dini dari BMKG.
Menurut BMKG, jika terjadi tsunami, waktu tiba gelombang dapat berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar.
“Di Airbangis (Pasaman Barat) berayun dan kuat. Warga spontan evakuasi,” ungkap Sekdaprov Sumbar Hansastri di GWA BMKG & STAKEHOLDERS SUMBAR.
Sementara itu, berdasarkan informasi dan pantauan Padang Ekspres, telah banyak warga di Mentawai dan Padang yang melakukan evakuasi mandiri. Terutama warga yang tinggal di kawasan pesisir pantai.
“Info, warga di Siberut Barat (Simalegi, Simatalu, Sigapokna) dan Siberut Utara (Sikabaluan) sudah evakuasi,” ujar Noviandi di GWA BMKG & STAKEHOLDERS SUMBAR.
Begitu juga di Padang. “Bypass mulai ramai,” ungkap Rifda, seorang pejabat di Pemprov Sumbar. “Kami, evakuasi ke Lubukalung. Dari jarak sekitar 1 km dari bibir pantai Ketaping (Padangpariaman),” ucap Donal, seorang jurnalis.
Sementara itu di Pariaman, warga pesisir pantai juga sudah ramai dan sebagian telah melakukan evakuasi. “Di Pariaman warga juga mulai evakuasi. Jalan ke ke wilayah lebih tinggi mulai ramai,” ungkap Nia, jurnalis Padang Ekspres.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman