PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -Dalam rangka mewujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional pada 2045, pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) memegang peranan penting. Untuk itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Riau menggelar kegiatan bertajuk Penguatan Jejaring BIPA di Riau, Kamis (15/11).
Puluhan peserta dari empat perguruan tinggi besar di Riau, lembaga kursus bahasa, perwakilan instansi pemerintah dan media massa hadir. Ada dua narasumber yang didatangkan panitia. Yaitu Dr Joni Endardi dari Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Balai Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI yang sekaligus didampuk untuk membuka kegiatan. Dan juga ada Ketua Afiliasi Pengajar dan Pegiat BIPA (APPBIPA) pusat Dr Liliana Muliastuti MPd.
Ketua Balai Bahasa Riau Drs Umar Solekhan MHum mengatakan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari pertemuan yang pernah diselenggarakan pihaknya pada Oktober 2017 lalu. ‘’Kegiatan kali ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai BIPA. Termasuk seluk beluk menjadi pengajar BIPA,’’ kata Umar.
Dalam seminar itu, Dr Joni Endardi dari PPSDK Balai Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI menyampaikan materi tentang pengembangan program BIPA dalam kerangka peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Ia mengatakan, peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional telah tertuang dalam Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan Pasal 44 ayat 1,2 dan 3. Dikuatkan dengan regulasi lainnya. Yaitu Perpres Nomor 18/2014, PP Nomor 57/2014, dam Permendikbud Nomor 11/2018.
‘’Kita menargetkan pada 2045 nanti, bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa internasional. Minimal menjadi bahasa yang diakui di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa, red),’’ ujarnya.
Program ini menjadi prioritas Kemendikbud RI. Tujuannya menunjukkan jati diri bangsa Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah internasional. Dan berdasarkan data Kemendikbud, hingga Oktober 2018, sudah ada 209 pengajar yang dikirim ke 22 negara dengan jumlah pemelajar mencapai 14.818.
Sementara itu, Ketua APPBIPA Pusat Dr Liliana Musliastuti MPd mengatakan, organisasi PPBIPA membantu pemerintah untuk bisa mewujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Organisasi ini sendiri sudah terbentuk sejak 1999. Dan saat ini, sudah terbentuk 12 cabang di dalam negeri dan tiga cabang di luar negeri yaitu Thailand, Jerman, serta Jepang.
‘’Kami menilai bahasa Indonesia juga bisa diperkenalkan ke dunia internasional melalui seni dan budaya seperti yang dilakukan bangsa Korea. Untuk itu kami juga mengajak Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk sama-sama membuat program agar bahasa Indonesia bisa diminati orang asing,’’ katanya.
Di akhir acara, diadakan pemilihan Ketua APPBIPA Cabang Riau. Di mana secara aklamasi terpilihlah Dr Dahnilsyah SS MA dari Universitas Riau (Unri). Begitu terpilih, Dahnil langsung didaulat untuk menunjuk pengurus inti. Acara itu pun ditutup dengan pelantikan pengurus APPBIPA Cabang Riau yang dilakukan oleh Ketua APPBIPA Pusat Dr Liliana Muliastuti MPd.(gem)
(Laporan YULIANTI SABIKIS, Kota)