Ketum Bro Sandi: Di Masa Depan, Air Akan Lebih Berharga dari Emas

Nasional | Jumat, 16 November 2018 - 11:36 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Bro Sandi, M Rezza Shidqi mengatakan, di masa depan air akan jauh lebih berharga dari pada emas. Maka dari itu, sudah seharusnya negara mengatur dan memanfaatkan sumber daya air sebaik mungkin demi kesejahteraan rakyat.

Bro Sandi merupakan salah satu kelompok relawan yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Kelompok tersebut dideklarasikan secara resmi di Jakarta pada 7 September 2018.

Baca Juga :Mengenal Kearifan Budaya Lokal Masyarakat

Sebagai bentuk peran aktif mengantarkan Prabowo-Sandi menjadi pemenang di Pilpres 2019 untuk Indonesia yang lebih baik, Bro Sandi tengah serius melakukan pengkajian pada empat aspek mendasar. Yaitu soal lingkungan hidup, ketahanan pangan, industri kreatif dan optimalisasi teknologi.

Menurut M Rezza Shidqi, ketahanan pangan yang dimaksud termasuk sumber daya air. Ia berkeyakinan jika air merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan Bangsa Indonesia. Baik sebagai syarat utama berlangsungnya kehidupan maupun untuk memutar roda perekonomian.

Kemudian melalui Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, negara menjamin segenap bangsa untuk bisa menggunakan air.

Meski demikian, kebutuhan air di Nusantara belum sepenuhnya terpenuhi. Bahkan pada 2006,  Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas memperkirakan jika defisit air di Indonesia akan meningkat pada 2020 seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas perekonomian yang signifikan.

Menanggapi hal itu, pria yang akrab disapa Rezza juga meyakini betapa berharganya air. Melalui Bro Sandi, ia percaya Prabowo - Sandi mampu meminimalisir atau bahkan menuntaskan masalah sumber daya air di Bumi Pertiwi.

“Di masa depan, yang menjadi rebutan bukan emas. Tapi air dan pangan. Indonesia menjadi salah satu negara yang pernah mengalami kejayaan soal pangan. Kita pernah tukar gula dengan pesawat,” kata Rezza di Jakarta pada 10 November 2018.(rls/aga)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook