JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Keprihatian terkait harga bahan bakar minyak (BBM) yang masih belum satu harga di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di daerah timur, diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi pun mengklaim saat ini harga BBM jauh lebih merata di setiap daerah. Presiden menuturkan, pada beberapa tahun lalu, saat dirinya melakukan blusukan ke kampung dan desa di Papua, dirinya kaget melihat harga BBM yang jauh lebih tinggi daripada harga perkotaan.
"Masa di Jawa udah jalannya mulus, jalannya bagus, BBM-nya Rp6.450, di sana Rp60 ribu, logikanya apa. Ternyata juga bisa harga BBM itu dijadikan satu harga di seluruh tanah air," ucapnya saat menutup acara workshop nasional anggota DPRD PPP di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Dia menerangkan, dirinya mengaku aneh masyarakat Indonesia tidak protes dengan pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan dahulu, menurutnya, sudah mengelontorkan anggaran subsidi mencapai angka triliunan rupiah, tetapi tak dapat meratakan harga BBM.
"Dulu subsidi sampai sampai triliunan, kenapa harga harga tidak bisa sama, kenapa enggak ditanya? Sekarang subsidi sudah enggak ada untuk BBM, tapi harganya bisa sama dengan di Papua," jelasnya.
Buka itu saja, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut merasa aneh dengan sikap masyarakat perkotaan yang kerap berdemo atas kenaikan harga BBM yang tak signifikan.
Sebaliknya, sudah sejak dulu masyarakat Papua dinilainya tak protes dengan harga BBM yang telah melambung tinggi.
"Bensin naik cuman Rp500 perak aja demonya 3 bulan, bensin naik Rp1000 demonya 6 bulan 7 bulan, coba saudara kami di Papua bensin Rp60 ribu enggak pernah demo mereka," tutupnya. (aim)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama