ASAL KURANGI GULA

Anak Penderita Kanker Tetap Bisa Ngemil

Nasional | Sabtu, 15 Februari 2020 - 22:43 WIB

Anak Penderita Kanker Tetap Bisa Ngemil
Felicia Liemargo (kiri) dan Cynthia Gunawan mempraktikkan pembuatan kue cokelat keto yang ramah bagi pengidap kanker dalam Bake to Fight Childhood Cancer kemarin (14/2). (RIANA SETIAWAN/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sabtu (15/2), merupakan peringatan Hari Kanker Anak Sedunia. Prevalensi kanker pada anak yang terus meningkat menjadi perhatian khusus bagi banyak kalangan untuk meningkatkan kesadaran serta dukungan terhadap anak-anak yang mengidap kanker.

Salah satu upaya mengajak khalayak umum lebih peka dengan isu tersebut ditunjukkan Lions Club Surabaya Victoria dalam Bake to Fight Childhood Cancer di kawasan Mayjen Yono Suwoyo kemarin (14/2). Yaitu, berupa workshop membuat chocolate cake keto.


Anak-anak seakan tidak bisa dipisahkan dari camilan. Mulai kue cokelat hingga keripik. Pilihan chocolate cake keto dirasa tepat jadi opsi menu camilan anak penderita kanker. "Karena prinsip utamanya tidak pakai terigu, gula, dan bahan-bahan seperti pelembut makanan atau pengawet," ujar chef Hangga Diputra, pemandu workshop.

Agar rasanya tetap selezat chocolate cake biasa, Hangga memandu peserta untuk mengganti tepung dengan bahan kue bubuk almon. "Sejauh ini rasanya mirip dengan yang biasa. Tidak beda jauh," ujar pria yang menekuni menu-menu keto sejak empat tahun terakhir. Dalam pembuatannya, pria asal Lombok tersebut mengingatkan pentingnya memperpendek durasi memanggang sekitar 10 menit. Bahan bubuk almon memang lebih cepat kering daripada tepung terigu biasa.

Menu camilan tanpa gula itu dinilai bisa menurunkan risiko menyebarnya sel kanker di tubuh. Ahli gizi Stefania Widya Setyaningtyas menjelaskan, sel kanker merupakan sel yang bisa berkembang secara cepat dengan bantuan karbohidrat. Maka, konsumsi gula sebaiknya diturunkan dan dialihkan dengan konsumsi lemak. "Sel kanker ini tidak punya mitokondria, beda dengan sel lain. Jadi, ia tidak bisa memecah lemak," jelas Stefani.

Untuk proporsi lemak dan karbohidrat, Stefani mengatakan bahwa penelitian masih terus dilakukan. Sejauh ini belum ada proporsi yang dianggap paling efektif. "Ada yang menggunakan 2:1 untuk perbandingan lemak dan karbohidrat. Ada juga yang berbeda," tambahnya.

Selain praktik membuat snack ramah anak penderita kanker, workshop tersebut dihelat untuk menggalang dana bagi anak penyandang kanker dan keluarga. "Karena ketika anak terkena kanker, ibu jadi sulit bekerja karena ingin mendampingi terus. Beban ekonomi jadi ditanggung ayah, makin pas-pasan," papar Presiden Lions Club Surabaya Victoria Helen Wijaya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook