PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Jelang pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat pada Senin (16/3) mendatang, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau mengeluarkan surat edaran (SE) tentang pelaksanaan UN 2019/2020 untuk penanganan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Pada surat edaran yang ditandatangani oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Riau Kaharuddin tersebut, terdapat delapan poin yang harus diperhatikan pihak sekolah dan peserta UN dalam rangka pencegahan virus corona.
"Poin pertama yakni, para peserta UN diimbau untuk menghindari kontak fisik langsung seperti bersalaman, cium tangan, dan sebagainya selama dan sesudah ujian. Kemudian yang kedua mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum dan sesudah ujian," kata Kaharuddin.
Lebih lanjut dikatakannya, poin ketiga dalam surat edaran tersebut yakni, para peserta ujian hendaknya tidak memaksakan hadir ke sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan atau sesak nafas. Dan bisa mengikuti ujian pada waktu yang lain. Keempat, memastikan ketersediaan alat pembersih sekali pakai di ruang ujian.
"Poin kelima, memberikan ruang ujian setelah dan sebelum digunakan setiap sesi UN. Pembersihan dilakukan dengan desinfektan pada seluruh piranti ujian," jelasnya.
Untuk poin keenam, ungkap Kaharuddin, para peserta UN mengisi daftar hadir UN terhindar dari potensi paparan Covid-19 antar peserta UN. Yang ketujuh yakni, peserta dilarang saling meminjam alat UN.
"Untuk yang terakhir, jika ditemukan warga sekolah yang mengalami gejala Covid-19, kepala sekolah agar meminta yang bersangkutan memeriksakan diri ke sarana kesehatan terdekat. Dan jika ditemukan dalam jumlah banyak, maka hendaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan," sebutnya.
Pasien Suspect Membaik
Sementara itu, kondisi tiga pasien suspect virus corona yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru kondisinya semakin membaik. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) RSUD Arifin Achmad Riau, dr Nuzelly Husnedi MARS.
"Pantuan kami hari ke hari kondisi pasien suspect Covid-19 relatif membaik," katanya. Menurutnya saat ini kondisi ketiga pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Arifin Achmad masih normal.
"Kondisi pasien normal. Biasa-biasa saja. Tapi kita belum memperbolehkan pasien pulang, karena masih menunggu hasil labor Litbangkes Kementerian Kesehatan. Kalau hasil uji labor negatif baru boleh pulang," ujarnya.
Di samping itu, lanjut Nuzelly, riwayat atau penyerta penyakit tiga pasien sejauh ini juga tidak ada menunjukkan masalah.
"Penyakit penyerta pasien juga tidak ada masalah. Artinya kondisi pasien stabil. Tapi tetap mereka masih berada di ruang isolasi, karena standar pelayanan pasien suspect corona seperti itu, sampai ada hasil dari labor Litbangkes," jelasnya.(sol)