JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluang akan memulangkan anak-anak Warga Negara Indonesia eks Anggota ISIS ke tanah air. Namun, kata Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaedi Mahesa, hal itu harus dibarengi dengan pembinaan tentang paham-paham antiradikalisme.
“Tapi anak ini kan masih ada orang tuanya, masa dia mau balik. Naluri saja ya,” ujar Desmond kepada wartawan, Jumat (14/2).
Ketua DPP Partai Gerindra ini juga meminta kepada pemerintah melakukan pendataan terhadap anak-anak eks anggota ISIS tersebut. Sehingga bisa kembali ke tanah air lagi.
“Pro aktif ini dalam rangka mendata. Kalau mereka tidak punya kewarganegaraan, terus mereka tinggal di mana. Di sinilah saya pikir kearifan pemerintah untuk mendeteksi sejak awal agar ada kebijakan khusus terhadap mereka, harus ada data valid,” ungkapnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan memulangkan para WNI matan anggota ISIS ke tanah air. Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, alasan pemerintah tidak ingin memulangkan eks Anggota ISIS ini, karena untuk menjamin masyarakat Indonesia ini.
“Bahwa pemerintah punya tanggung jawab keamanan terhadap 260 juta penduduk Indonesia, itu yang kita utamakan,” ujar Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/2).
Sehingga pemerintah mengutamakan hal tersebut. Tidak ingin masyarakat Indonesia keamanannya terancam karena memulangkan eks anggota ISIS tersebut ke tanah air.
“Jadi tidak memiliki rencana pemerintah memulangkan orang-orang ISIS eks WNI tersebut,” katanya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga membuka peluang untuk memulangkan anak-anak WNI eks ISIS tersebut. ”Kita memang masih memberikan peluang untuk yang yatim, yatim piatu yang berada pada posisi anak-anak. Tapi kita belum tahu,” ungkapnya.
Editor :Deslina
Sumber: Jawapos.com