JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Karantina dan observasi warga negara Indonesia (WNI) di Natuna Kepulauan Riau berakhir, Sabtu (15/2). Kasubdit Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Toni mengatakan pemulangan 238 WNI ke daerah masing-masing sudah bukan tugas Kemenlu lagi. Sebab katanya tugas Kemenlu adalah mengurus dan memastikan proses pemulangan seluruh WNI dari Wuhan Cina ke Tanah Air dengan selamat.
Namun, untuk memastikan kesehatan mereka negatif dari virus tersebut dan dinyatakan aman untuk berbaur dengan masyarakat luas setelah dilakukan observasi, dia meminta untuk menanyakan langsung ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Kalau itu silakan ditanya ke Kemenkes," kata Toni saat di hubungi di Jakarta, Kamis (13/2).
Namun saat dilakukan konfirmasi ke pihak Kemenkes RI sendiri belum ada tanggapan terkait hal tersebut. Sementara itu, salah seorang mahasiswa asal Riau, Rio Alfi yang saat ini masih berada di Natuna bersama istri dan anaknya mengaku belum mendapat informasi rinci terkait kepulangan mereka. "Belum tahu. Mudah-mudahan bisa langsung ke Pekanbaru," ujar Rio.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengaku tidak akan memberikan perlakuan khusus bagi enam warga Riau saat kembali ke Riau. "Tidak ada perlakuan khusus atau penjemputan di Bandara SSK II Pekanbaru bagi enam warga Riau tersebut. Kalau mereka sudah diperbolehkan pulang, berarti mereka sehat," kata Mimi.
Kemarin, mereka dikunjungi Kapolri Jenderal Idham Azis bersama Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto. Keduanya menjenguk 238 WNI dari Wuhan, sekaligus memberikan semangat terhadap personel yang bertugas membantu proses observasi.
Jenderal Idham Aziz menjelaskan, kedatangan di Natuna ini bersama panglima TNI mengecek kesiapan Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogaspabpad). Yang merupakan operasi kemanusiaan untuk observasi terhadap 238 WNI dari Wuhan. "Ini operasi gabungan TNI dan Polri," ujarnya.
Virus corona menjadi salah satu masalah yang harus dihadapi bangsa Indonesia. Karena itu tidak mungkin untuk dikerjakan sendiri-sendiri. "Saya berpesan dalam operasi ini harus ikhlas," terang jenderal bintang empat tersebut.
Setelah mengecek kesiapan pasukan, keduanya mengunjungi masyarakat Natuna. Khususnya di Desa Kota Tua, Penagi yang merupakan desa terdekat dari tempat observasi. Jaraknya hanya satu kilometer dari tempat observasi. "Kami ingin masyarakat memberikan dukungan terhadap kegiatan observasi," jelasnya.
Dalam kunjungan itu, Kapolri dan Panglina TNI juga memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat. Seperti, pengobatan gratis, susu dan makanan untuk menunjang kesehatan. "Kami ingin menyapa masyarakat sekaligus memberikan bantuan, untuk menjaga kesehatan," terang Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto.(yus/nda/sol/idr/jpg)