Ini Wasiat Terakhir BJ Habibie Dibeberkan Putra Sulungnya Ilham

Nasional | Kamis, 12 September 2019 - 20:05 WIB

Ini Wasiat Terakhir BJ Habibie Dibeberkan Putra Sulungnya Ilham
Ilham Akbar Habibie yang merupakan anak sulung Bapak Teknologi Indonesia mewakili keluarga menyerahkan jasad Presiden RI BJ Habibie kepada negara yang diterima langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie meninggalkan wasiat terakhirnya. Isinya ditujukan untuk keluarga dan seluruh rakyat Indonesia. Satu hal yang ditekankan olehnya yakni untuk tetap menjaga persatuan.

Baca Juga :Perlu Waktu Sepekan Rakit Ulang Gatotkoco

Ilham Akbar Habibie yang merupakan anak sulung Bapak Teknologi Indonesia itu mengatakan, ayahnya wafat dengan penuh cinta dari keluarga, saudara, teman serta kerabat lainnya. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, orang-orang terdekatnya bahkan sempat mencium Habibie sebagai tanda cinta kasih.

“Bapak punya jejak dan wasiat tidak hanya di Indonesia tapi di negara-negara lain. Mari kita belajar dari semangat bapak,” ujar Ilham dalam sambutannya dalam prosesi pemakaman Habibie di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).

Menurut Ilham, biarpun bapak mau wafat, beliau minta kami tetap bersatu dalam situasi apapun dan semangat persatuan ini saya kira diterapkan di Indonesia karena kita semua adalah keluarga.

Ilham juga mengungkapkan, semasa hidup, bapaknya mendambakan untuk bisa kembali hidup bersama dengan Ainun, istri tercintanya yang telah wafat terlebih dahulu. Cinta mereka begitu kuat, meskipun ajal memisahkan Bapak dan Ibu.

“Satu hal yang nenangkan kita dalam duka ini, mereka bisa bersatu di dalam akhirat. Itu yang didamba-dambakan Bapak. Insya Allah mereka berdua bersama di sisi Allah di surga, di alam baka,” terangnya.

Ilham mengatakan, masyarakat telah kehilangan sosok bapak, sahabat, panutan, negarawan, inspirator dan idola bangsa. “Sampe jumpa di akhirat bapak tercinta, kita semua cinta bapak,” ucap Ilham.

Lebih lanjut, kata Ilham, masyarakat bisa mencontoh sikap Habibie yang tak pernah kenal lelah belajar. Sampai akhir hayatnya, dia tidak pernah lelah belajar. Setiap hari mempelajari hal-hal baru. Maka tidak heran, Habibie selalu dekat dengan kesuksesan.

“Bapak tidak pernah menyerah, tidak kenal lelah untuk mencapai tujuan. Meski dalam usia lanjut dan menderita beberapa penyakit paralel, bapak bersedia hadir di banyak acara memberi masukan,” pungkas Ilham.

Setelah prosesi pemakaman selesai, keluarga besar BJ Habibie akan menggelar doa bersama dan tahlilan selama 40 hari. Ilham mengatakan, tahlilan digelar mulai malam ini di kediamannya di Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

“Ya malam ini ada tahlilan dan saya kira hari-hari ke depan juga tahlilan,” kata Ilham.

Alasan keluarga menggelar tahlilan selama 40 hari karena ini sudah menjadi proses yang dijalankan seperti pada saat istri BJ Habibie, Hasri Ainun Besari Wafat. Keluarga ingin memperlakukan Habibie sama dengan Ainun.

“Mungkin sampai empat puluh hari kedepan setiap hari akan tahlilan. Jadi ini seperti mengcopy pada saat Ibu wafat dulu. waktu itu juga tiap hari sampai dengan hari ke empat puluh itu setiap hari tahlilan,” jelas Ilham.

Sebelumnya, Presiden ke-3 Republik Indonesia Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie meninggal dunia di usia 83 tahun. Habibie meninggal di Rumah Sakit RSPAD Gatot Subroto, Jakarta,setelah dirawat sejak 1 September 2019. Pihak keluarga membenarkan kabar duka tersebut.

Putra kedua BJ Habibie Thareq Kemal Habibie juga membenarkan kabar duka tersebut. Dia memastikan ayahnya sudah meninggal dunia karena alasan usia.

“Dengan sangat berat mengucapkan bahwa Ayah saya BJ Habibie telah meninggal dunia. Alasan meninggal adalah karena sudah menua dan itu melemah dan tidak kuat lagi. Tadi 18.05 jantungnya dengan sendiri menyerah, saya ada di situ,” ujar Thareq.

Editor : Deslina

Sumber: Jawapos.com









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook