JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Wafatnya Presiden ke-3 RI Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie pada 11 September 2019 lalu menanamkan rasa duka mendalam di hati rakyat. Peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, juga ramai dikunjungi.
Banyak orang yang mengambil swafoto alias selfie di makan sang Bapak Teknologi Indonesia. Tak sedikit, yang rela berdesak-desakan demi sebuah foto bersama nisan mendiang BJ Habibie. Potret mengenai hal ini pun tersebar dan menjadi viral di media sosial, kemudian mengundang rasa prihatin, bahkan kemarahan warganet.
Keprihatinan juga datang dari aktor Ario Bayu. Menurutnya, tak perlu membawa ponsel saat berziarah apalagi berfoto di makam.
"Saya enggak tahu ya, saya bukan penegak moral. Saya hanya bisa mengatakan, saya enggak mau begitu. Saya ke makam kakek saya sendiri saja, saya enggak perlu bawa HP. Itu kalau saya ya," katanya di sela-sela peluncuran poster dan trailer film "Perempuan Tanah Jahanam" baru-baru ini.
Menurut pemain film Gundala itu, hal yang wajar jika sebelumnya Menteri Sosial Agis Gumiwang ikut turun tangan menanggapi peristiwa itu. Menteri Agus Gumiwang menurunkan petugas keamanan, agar makam tersebut tidak digunakan untuk melakukan swafoto (selfie) saja.
"Bagi saya wajar (menteri menegur), memang baiknya sedikit mengerti bahwa satu Indonesia kehilangan apalagi keluarga dekat Pak Habibie. Tapi tolong beri space. Sebab puji syukur memang Pak Habibie milik Indonesia dan milik dunia. Publik pasti ikut berduka," jelasnya.
Dia menilai Habibie adalah figur ilmuwan luar biasa dan menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa. Ario juga banyak mengetahui kiprah Habibie dari membaca buku.
"Saya cukup baca bukunya dengan mengetahui nilai-nilai yang almarhum berikan ke Indonesia itu sudah luar biasa. Tapi, kalau publik mau menyuarakan lewat medsos, "oh, so sad" ya sah-sah saja ya. Tapi, kalau saya bukan tipe yang begitu," ujarnya.
Sumber Jawapos.com
Editor : Rinaldi