BATHINSOLAPAN (RIAUPOS.CO) - Warga Desa Balai Makam Kecamatan Bathin Solapan dihebohkan oleh warganya, seorang pemuda tewas gantung diri di pintu kamar rumahnya, Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.
Korban bernama Yudi Pursandy (28) ditemukan pertama kali oleh ibunya S (48) tergantung dengan menggunakan seutas tali tambang yang terikat di kusen pintu kamarnya.
Kapolsek Mandau Kompol Hairul Hidayat menyebutkan, berdasarkan keterangan saksi yakni ibu korban, seperti biasa ibu korban membangunkan korban di kamarnya untuk pergi bekerja.
Namun setelah dipanggil beberapa kali oleh ibunya namun tidak ada jawaban dari korban. Sedangkan pintu kamar korbanpun dalam keadaan terkunci.
Setelah itu, ibu korban melihat ada tali tambang yang terikat di bagian kusen pintu kamar Korban, karena takut ibu korban meminta pertolongan dengan berteriak agar didengar oleh tetangganya.
Kemudian paman korban yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, mendengar teriakkan dan selanjutnya mengajak pihak keluarga yang lain untuk ke tempat kejadian.
Dijelaskan Hairul, setelah sampai di tempat kejadian paman korban melihat ada tali tambang yang terikat di kusen pintu kamar korban. Selanjutnya paman korban mencoba membuka paksa pintu kamar korban dan setelah berhasil membuka kamarnya langsung mencoba mengangkat tubuh korban dan ibu korban langsung memotong tali tambang yang terikat di kusen pintu kamar tersebut.
Kemudian jenazah korban dibawa ke ruang tengah rumah dan berdasarkan keterangan dari pamannya, melihat keadaan korban pada saat itu sudah tidak lagi bernafas dan badan korban sudah dalam keadaan dingin.
Menurut keterangan pihak keluarga kata Kapolsek, korban bekerja di sebuah perusahaan swasta lebih kurang sudah 3 bulan. Dalam kesehariannya korban tidak pernah menceritakan ada permasalahan di lingkungan kerja ataupun masalah pribadi yang lain.
Sedangkan menurut ibu korban kata Hairul, pada malam hari sebelum kejadian gantung diri tersebut sempat berkomunikasi dengan korban sekitar pukul 22.00 WIB. Pada saat kejadian korban dan ibu korban, hanya tinggal berdua, karena korban merupakan anak tunggal sedangkan ayah korban bekerja di luar kota tepatnya di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Pada pukul 08.10 WIB piket Polsek Mandau yang dipimpin Pawas Ipda Yarman E. Batee tiba di lokasi kejadian. Di lokasi kejadian sudah berdiri tenda dan terdapat kursi tempat untuk pelayat yang akan hadir, sedangkan jenazah korban sudah berada di ruang tengah untuk persiapan dilakukan proses penyelenggaraan jenazah oleh pihak keluarga.
Selanjutnya piket Polsek Mandau menjelaskan, kepada pihak keluarga bahwa Polsek Mandau telah menerima laporan dari masyarakat telah terjadi kejadian gantung diri dan pihak keluarga membenarkan atas informasi tersebut.
Dikatakan Hairul, pihak keluarga menjelaskan karena ketidakpahaman dalam kejadian tersebut pihak keluarga berinisiatif untuk menolong korban, dengan langsung memotong tali yang menggantung leher korban dan selanjutnya meletakkan korban di ruang tengah rumah.
Pihak keluarga menerima proses yang akan dilakukan pihak Kepolisian dengan melakukan visum terhadap tubuh korban tetapi meminta untuk proses tersebut dilakukan di rumah duka (lokasi kejadian).
Pagi itu kata Kapolsek, pihak dokter dari Puskesmas Balai Makam tiba di lokasi untuk melakukan proses visum terhadap jenazah korban yang dipimpin oleh dr Zulkifli S, dengan hasil terdapat jejak pada leher, lidah menjulur keluar, sperma menetes, feses keluar dan terdapat kulit yang berubah warna menjadi merah tua pada sebagian badan (sebagai tanda proses kaku mayat yang terjadi sudah lebih dari 6 jam.
"Ya, kesimpulan sementara akibat gantung diri. Karena hasil visum yang sudah selesai pagi itu dilaksanakan, untuk pihak keluarga menyatakan tidak bersedia melakukan visum dalam ataupun otopsi terhadap jenazah korban. Selanjutnya terhadap jasad korban pihak keluarga akan melaksanakan proses penyelenggaraan jenazah," ujar Hairul Hidayat.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Eka G Putra