JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mantan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno mengatakan, di instansi pusat PNS lulusan SMA masih dibutuhkan. Sebab, jabatan fungsional umum (JFU) di pegawai negeri sipil (PNS) seperti sopir tidak mungkin berpendidikan sarjana atau diploma. Posisi ini hanya mau dijalani oleh PNS dari latar belakang pendidikan SMA ke bawah.
"Masa iya semua sopir dan security di-outsourching semuanya, kan tidak mungkin. Sebagai contoh, sopir menteri atau kepala badan, kan statusnya harus PNS. Kalau outsourching malah berbahaya. Demikian juga security, harus ada yang PNS karena ada hal-hal privat yang hanya bisa diketahui security PNS," beber Eko dilansir JPNN (Jawa Pos Group), Sabtu (12/3/2016).
Eko mengatakan, di instansi pusat jumlah PNS lulusan SMA sangat sedikit dibandingkan daerah.
Dia menilai, PNS lulusan SMA untuk ditempatkan pada jabatan-jabatan tertentu masih dibutuhkan meski pemerintah bercita-cita meningkatkan kualifikasi dan kompetensi PNS. "Mana ada lulusan diploma atau sarjana jadi sopir dan satpam. Jadi sipir dan ABK saja masih mikir-mikir," sergahnya.
Eko menyarankan pemerintah melakukan kajian komprehensif dalam penataan pegawai. Sebelum rasionalisasi pegawai diberlakukan, pemerintah harus melihat fakta-fakta di lapangan juga. Sebab di daerah masih banyak SDM yang kualifikasi pendidikannya rendah. (esy/iil)
Sumber: JPG
Editor: Hary B Koriun