MASIH ADA KAWASAN BELUM TERJANGKAU BANTUAN

Ribuan Rumah Rusak, Sudah 98 Meninggal

Nasional | Selasa, 07 Agustus 2018 - 17:30 WIB

Ribuan Rumah Rusak, Sudah 98 Meninggal
DIPINDAHKAN: Seorang pasien rawat inap RSUD Kota Mataram H Moh Ruslan terpaksa dipindahkan ke tenda darurat dikarenakan gedung rumah sakit mengalami kerusakan retak akibat bencana gempa, Senin (6/8/2018). (ANGGER BONDAN/RIAU POS)

Kapal bantu rumah sakit itu juga turut membawa satu kompi prajurit Zeni Tempur TNI AD dan seratus personel Pasmar-2 Surabaya. Menurut Wiranto, tambahan tenaga itu diperlukan lantaran banyak masyarakat dan korban gempa yang butuh penanganan medis. Hasil pantauan yang kemarin dia lakukan, RSUD Kota Mataram penuh. 
Baca Juga :Gempa Besar Guncang Cina dalam Kurun 9 Tahun Terakhir, 126 Tewas

”Kami lihat di tenda-tenda itu tidak cukup. Oleh karena itu dikerahkan TNI,” jelasnya.

Selain itu, mereka juga mendirikan rumah sakit lapangan. Di antaranya rumah sakit lapangan dari Yonkes 1 Kostrad dengan kekuatan seratus personel dan perlengkapan medis. ”Lalu tim kesehatan Polri ada lima unit. Sekarang sudah masuk ke daerah-daerah bencana,” ungkap Wiranto.
 
Tim medis sengaja diperintahkan bergerak ke daerah-daerah bencana. Sebab, masih ada korban gempa yang belum berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan. Tidak heran Wiranto menyebutkan bahwa jumlah korban masih berpotensi bertambah. Baik korban luka maupun korban meninggal dunia. Agar evakuasi lebih cepat, pemerintah mengerahkan ekskavtor. Pemda NTB dibantu TNI, Polri, dan pihak swasta sudah mengerahkan ekskavator ke beberapa titik. 

”Untuk pembersihan puing-puing rerentuhan. Sehingga diharapkan dapat menyelamatkan saudara-saudara kita,” kata dia.

Lebih lanjut, Wiranto menyampaikan bahwa upaya evakuasi ribuan wisatawan dari sejumlah destinasi wisata di NTB juga dilakukan. Termasuk di antaranya dari Gili Trawangan. 

”Kami bersyukur dengan sangat cepat maka dikerahkan kapal-kapal dari polda ada empat kapal, Pelni 3 kapal, Mabes Polri ada 2 kapal, dan Angkatan Laut 2 kapal,” jelasnya. 

Sampai kemarin sore, sudah 1.870 wisatawan asing yang disebrangkan ke Mataram. Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu memastikan bahwa tidak satu pun wisatawan asing di Gili Trawangan menjadi korban. 

”Yang dilaporkan tadi (kemarin, red) delapan orang meninggal dunia itu bukan orang asing,” imbuhnya. 

Menurut dia, semua warga negara asing (WNA) yang sedang berada di Lombok maupun destinasi wisata di sekitar pulau tersebut selamat. Persoalan lain yang berkaitan dengan listrik maupun saluran komunikasi juga terus diupayakan agar segera tuntas. Sebab, keduanya sangat penting dalam penanggulangan bencana. Wiranto menyebutkan, BNPB sudah menyiapkan seratus unit genset untuk disebar ke lokasi-lokasi yang kini tidak teraliri listrik. Sementara saluran komunikasi dipastikan bakal pulih secara bertahap. 

”Sudah akan lancar kembali, akan dipulihkan,” tegasnya. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun terus memantau kemunculan gempa susulan pasca gempa 7 SR yang mengguncang Lombok Utara. Data dari BMKG sampai pukul 19.00 WIB malam tadi terjadi 184 kali gempa susulan. Namun dari jumlah tersebut hanya 13 gempa susulan yang dirasakan guncangannya.

Melihat grafik perekaman gempa susulan, menunjukkan informasi penurunan. Sepanjang Senin (6/8) kemarin, gempa susulan pada pukul 19.00 tercatat sebanyak empat kali. Dibandingkan pada Senin (6/8) dini hari pukul 02.00 tercatat sebanyak 20 kali.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan belasungkawa kepada para korban gempa Lombok. Menurut dia kebanyakan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bagunan. Untuk itu dia mengimbau supaya masyarakat tetap tenang dan waspada.

’’Untuk sementara waktu tidak berada di bawah bangunan-bangunan yang rawan runtuh,’’ katanya kemarin. 

Selain itu masyarakat diimbau tidak berada di sekitar lereng atau tebing yang rawan longsor ketika ada gempa susulan. Terkait gempa susulan, dia mengatakan gempa susulan dengan daya guncang terbesar terjadi pada Ahad malam (5/8) dengan kekuatan mencapai 5,7 SR. Dia mengatakan munculnya gempa bumi susulan merupakan mekanisme alam guna menghabiskan energi gempa yang masih tersisa. Dengan demikian setelahnya batuan atau lempeng bumi kembali dalam kondisi stabil.

Dia menyebutkan gempa bumi yang mengguncang Minggu itu adalah gempa bumi dangkal. Pemicunya adalah aktivitas sesar naik Flores (flores back arc thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan patahan naik (thrust fault).

Dwikorita lantas menjelaskan kenapa peringatan tsunami muncul, padahal episentrum gempa berada di daratan. Dia menjelaskan bahwa sumber gempa bumi bukanlah suatu titik. Tetapi merupakan bidang patahan yang menerus atau melampar memajnag hingga bidang patahan atu robekan batuan tersebut masuk di dasar laut dekat Pantai Lombok bagian  utara. 

’’Hal inilah yang akhirnya memicu terjadinya tsunami,’’ jelasnya.

Bukan kali ini saja Indonesia diguncang gempa. Sebagai negara yang berada di kawasan cicin api, Indonesia begitu rawan dengan gempa. Hanya Pulau Kalimantan saja yang diprediksi tidak akan terjadi gempa. Salah satu cara meminimalisir korban dan kerugian saat gempa adalah memperhatikan kontruksi bangunan. Pengamat Manajemen Konstruksi dari Universitas Pelita Harapan Manlian Ronald A Simanjuntak mengatakan bahwa bangunan yang aman bukanlah yang kaku. ”Kokoh di sini bukan yang kaku. Harus dinamis terhadap beban, seperti lentur mengikuti ayunan getaran” ucapnya kemarin.(wan/far/byu/syn/lyn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook