Indonesia Waspadai Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Nasional | Rabu, 11 Mei 2022 - 09:29 WIB

Indonesia Waspadai Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Budi Gunadi Sadikin (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Peneliti Afrika Selatan menemukan subvarian baru Omicron dari Covid-19 yakni BA.4 dan BA.5. Subvarian itu sudah memicu lonjakan kasus di Afrika Selatan baru-baru ini. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memantau hal itu untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19 di tanah air apalagi pasca libur Idulfitri.

Menurutnya, tren kenaikan kasus di Indonesia umumnya terjadi pascalibur hari besar. Makanya, ia memantau dengan cermat potensi lonjakan kasus dalam 2 pekan hingga 1 bulan ke depan usai libur Idulfitri. "Kenaikan kasus pengalaman sebelumnya terjadi pasca Lebaran. Berdasarkan monitoring terjadi antara hari-hari libur besar, seperti Idulfitri tahun lalu misalnya kenaikan akan mulai terjadi pada hari ke 20-34 sesudah hari raya," tegas Menkes Budi, kemarin.


Maka dari itu, status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilanjutkan oleh pemerintah. Hal itu sesuai usul Kemenkes untuk mengantisipasi lonjakan kasus pasca libur Idulfitri. "Makanya kami mengusulkan ke Pak Presiden, kita tunggu setelah 20-25 hari ke depan, apakah ada pola kenaikan yang sama apakah ada pola yang sama seperti Lebaran dan Natal-Tahun Baru lalu," tambahnya.

"Lonjakan kasus terjadi kalau ada varian baru. Di Taiwan dan AS Omicron BA.2 meluas. India juga BA.2 mendominasi," jelasnya.

"Di Afsel muncul kenaikan kasus varian BA.4 dan BA5. Kami terus monitoring," katanya.

Meski begitu, ia optimis bahwa Indonesia saat ini semakin terlindungi adanya cakupan vaksinasi yang memadai sudah mencapai 406 juta dosis. Dosis itu termasuk untuk dosis I, II, dan booster. "Vaksinasi kita tembus di angka 406 juta dosis. Kami sudah berikan ke 199,4 juta masyarakat Indonesia. Dan dalam waktu 16 bulan kami berhasil berikan itu," tuturnya.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook