MAKKAH (RIAUPOS.CO) -- Ibadah wukuf di Padang Arafah sebagai puncak proses haji digelar hari ini. Pimpinan pesantren Cipasung Bunyamin Ruhiyat, selaku naib Amirul Hajj, bertugas sebagai pembaca khutbah wukuf. Proses pengangkutan jamaah dari hotel menuju Arafah sampai sore kemarin (9/8) berjalan lancar.
Sesuai dengan jadwal jamaah mulai bergerak menuju Arafah menggunakan bus sejak pukul 07.00 waktu Arab Saudi. Karena armada bus terbatas, pergerakan jamaah dibagi dalam tiga tahap sampai malam tadi pukul 24.00 waktu Arab Saudi. Ada rombongan jamaah dalam satu hotel yang baru diberangkatkan menuju Arafah setelah Salat Jumat. Jamaah berangkat menuju Arafah sudah menggunakan pakaian ihram.
Kabid Haji Kakanwil Menag Riau, H Erizon, mengatakan, sistem pengangkutan JCH dari masing-masing hotel menuju Arafah tidak ditentukan berdasarkan rombongan. Namun menggunakan sistem, berapa bus yang datang dimuat sesuai kapasitas yang ada.
"Untuk pelaksanaan wukuf, baru bisa dilakukan pada Sabtu siang setelah pelaksanaan Salat Zuhur. Ada dua kebiasaan yang dilakukan yakni dilaksanakan salat dulu baru khutbah wukuf, dan ada juga khutbah dulu baru salat," katanya.
Pada pelaksanaan wukuf ini, dikatakan Erizon, bagi jamaah yang sakit tapi masih memungkinkan dibawa, maka akan disafariwukufkan. Baik yang ada di rumah sakit maupun Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). “Jadi menjelang waktu wukuf itu, JCH akan dibawa menggunakan ambulans menuju Arafah lanjut ke Muzdalifah dan Mina. Sementara untuk pelaksanaan lempar jumroh, biasanya akan diwakilkan,” sebutnya.
Erizon mengatakan saat ini pihaknya masih mendata berapa jumlah JCH Riau yang akan disafariwukufkan tersebut. Pendataan dilakukan dengan meminta laporan dari masing-masing sektor. "Menjelang pelaksanaan wukuf, mungkin data ini sudah terkumpul. Setelah pelaksanaan wukuf yang biasanya selesai pukul 15.00, maka selepas magrib JCH akan menuju ke Muzdalifah," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kloter BTH 02 Rialis Muhammad Shaleh mengatakan, sebelum berangkat ke Arafah, jamaah diberikan bimbingan pelaksanaan wukuf. Dalam kegiatan itu, ada beberapa hal yang disampaikan petugas haji kepada JCH. Di antaranya, JCH harus selalu mengikuti arahan dan petunjuk dari petugas kloter.
"JCH kloter diharapkan saling membantu satu sama lain. Kami juga mengingatkan agar para JCH jangan memaksakan diri untuk melontar jumroh jika kondisi tidak memungkinkan," kata Rialis.
Kemudian bagi JCH yang kondisi fisiknya kurang mampu diminta tetap bertahan di tendanya masing-masing. Sedangkan untuk pelontaran jumrohnya bisa diwakilkan dengan jamaah lain yang kondisinya kuat. Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada JCH agar tidak menyia-nyiakan waktunya selama di Arafah untuk terus berzikir dan berdoa.(jpg/sol)
Editor: Arif Oktafian