Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat

Nasional | Jumat, 09 November 2018 - 18:00 WIB

Nilai Tukar Rupiah  Terus Menguat
jpg UANG DOLAR: Karyawan PT Ayu Masagung memperlihatkan uang dolar Amerika Serikat. Saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus membaik, Kamis (8/11/2018).

JAKARTA (RIAUPOS.CO) Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih betah melaju di zona hijaunya dengan dibuka posotif. Mengutip yahoofinance, saat ini rupiah masih jago mengalahkan dolar AS di posisi 14.649.

Analis pasar uang Forex Time Jameel Ahmad mengatakan, penguatan rupiah juga merupakan imbas dari hasil pemilu paruh waktu yang menentukan bahwa Demokrat akan mengendalikan Dewan Perwakilan sementara Republik menguasai senat tidak menimbulkan banyak volatilitas di pasar finansial.
Baca Juga :Mengenal Kearifan Budaya Lokal Masyarakat

“Investor sudah cukup mem­perkirakan hasil ini, jadi tidak banyak kegelisahan untuk investor, tidak seperti sejumlah peristiwa politik lainnya dewasa ini,” ujarnya seperti diberitakan, Kamis (8/11).

Menurutnya, dolar terus melemah terhadap banyak mata uang lainnya di sepanjang pekan ini, terkait dengan ekspektasi bahwa jika Demokrat mendapatkan kekuasaan maka dapat memberi hambatan legislatif terhadap penegakan kebijakan pro-Amerika Trump. 

“Kenyataan bahwa Demok­rat tidak berhasil mencapai gelombang penuh telah menghindarkan skenario terburuk bagi pasar finansial. Kemungkinannya memang kecil, namun sempat ada kekhawatiran bahwa Demokrat yang menguasai Senat dapat meningkatkan probabilitas pemecatan Trump,” tuturnya.

Hal tersebut, kata Jameel, merupakan hasil paling ditakuti oleh investor walaupun peluangnya kecil, karena itu dapat memicu risiko volatilitas yang sangat tinggi di pasar finansial dan mungkin mengakibatkan potensi peristiwa black swan. 

“Hal terpenting saat ini adalah, apakah perubahan kekuasaan ini menggambarkan ketidakpastian seputar “keperluan “ politik yang akan membebani dolar AS. Mata uang ini tetap berada di level yang sangat kuat dan tampak overvalued dibandingkan banyak mata uang larinya, namun tidak jelas apakah hasil pemilu ini akan menciptakan perubahan terhadap keputusan kebijakan asing dan perdagangan yang mendorong investor untuk melepas posisi dolar AS,” jelasnya.
  
     
Saat ini pihaknya melihat tekanan jangka pendek terhadap dolar AS, namun tidak diketahui berapa lama ini akan bertahan. Hal ini bergantung pada apakah perubahan kekuasaan dapat memengaruhi penegakan legislasi kebijakan Trump. 

Sebagai informasi, dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang Asia pada saat laporan ini dituliskan, dan keadaan ini merambat ke sebagian besar G10 saat sesi Eropa berjalan. 

“Investor perlu melihat bukti perubahan fundamental bahwa hasil pemilu paruh waktu benar-benar dapat berpengaruh di balik layar untuk mengantarkan dolar AS ke level yang lebih rendah lagi,” tegasnya.(mys/jpc/jpg)

(Laporan JPG, Jakarta)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook