MALANG (RIAUPOS.CO) - Jalan untuk menyudahi rivalitas yang kelewat batas itu semakin nyata. Banyak ucapan dukacita, bahkan dengan kehadiran Bonek secara langsung di Malang saat doa bersama tujuh hari tragedi Kanjuruhan, Jumat (7/10). Kini giliran Aremania yang menyatakan siap berdamai dengan Bonek.
Kemarin (8/10) tokoh Aremania Anto Baret di kediamannya, daerah Lowokdoro, Malang, menuturkan bahwa proses perdamaian sebenarnya tidak sulit. ”Oke, semua butuh proses. Tapi, dengan kesadaran saudara-saudara kita suporter yang ada di seluruh Indonesia bahkan sudah menyuarakan perdamaian. Mereka menawarkan perdamaian karena melihat saudara-saudara kita menjadi korban,” ungkapnya.
Dia berterima kasih kepada semua suporter di Indonesia. Tidak terkecuali Bonek. Menurut dia, suporter Persebaya itu sudah mengesampingkan ego dan dendam untuk mau berbelasungkawa serta berdamai dengan Aremania. ”Begitu banyak di Tugu Pahlawan, mereka tahlilan,” katanya. ”Ini saatnya kita bangun kembali sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia,” lanjut dia.
Pria yang juga budayawan itu mengungkapkan bahwa dirinya sudah menelepon pentolan Bonek Andi Kristianto alias Andi Peci. Menurut dia, Andi Peci bercerita bahwa Bonek-Aremania sudah adem.
”Dia bilang alangkah indahnya kalau pernyataan perdamaian itu didatangi kubu suporter saudara-saudara kita yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Sebenarnya, Anto Baret mengundang Andi Peci kemarin. Namun, Andi Peci sedang berada di Jakarta sehingga tidak bisa hadir. Andi Peci, lanjut dia, sudah memberikan solusi agar perdamaian juga dilakukan bersama dengan semua suporter di Indonesia.
Pria yang akrab disapa Sam Ot itu menuturkan, Aremania siap jadi fasilitator. Siap menjadi tempat untuk deklarasi perdamaian suporter di Indonesia.
Anto Baret tak lupa juga meminta Aremania introspeksi. Berkali-kali dia meminta hujatan lewat chant yang dinyanyikan di stadion dihilangkan. ”Itu ditonton adek-adek kota dan akan meracuni. Sehingga timbul dendam meskipun mereka tidak tahu akar permasalahannya,” ujarnya. ”Dan inilah yang seharusnya dihapus. Saatnya kita bersama mengubur dendam, benci digantikan dengan ibarat cinta dan kasih sayang,” tambah dia.
Perdamaian juga diinginkan sebagian besar Aremania senior. Salah satunya Amin Fals. Aremania asal Sukorejo itu mengaku sudah sangat lelah berseteru dengan Bonek. Apalagi, dia tinggal di perbatasan Malang. Hampir tiap hari ada ketegangan dengan Bonek. ”Saya lelah, butuh perdamaian ini. Kalau perdamaian ini tidak dimulai dari sekarang, sampai kapan?” tegasnya.
Dia juga tidak ingin meninggalkan kebencian kepada anak cucunya kelak. Amin tidak ingin ketika meninggal kebencian yang ada jadi dosa besar. ”Tidak mudah untuk mengawali perdamaian ini. Apa yang dikatakan Sam Anto Baret, harus semua elemen, semua suporter seluruh Indonesia,” tuturnya.(rid/c6/fal/jpg)