JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Keberhasilan pemerintah Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa atau DK PBB mendapat apresiasi dari Anggota Komisi I DPR Roy Suryo.
Adapun Indonesia mendapatkan 144 suara, mengalahkan Maladewa yang hanya memperoleh 46 suara di pertemuan Majelis Umum, Jumat (8/6/2018).
"Alhamdulillah Indonesia kembali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, setelah mengalahkan Maladewa dengan (perolehan) 144 dari 190 suara," ujarnya.
Meski begitu, dia menyebut bahwa keanggotaan Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB itu bukanlah yang pertama. Menurutnya, Indonesia pada zaman Presiden RI Kedua Soeharto dan Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
"Indonesia dulu pernah di zaman Pak Harto 1973-1974 dan 1995-1996, juga Pak SBY 2007-2008," tutur wakil ketua umum Partai Demokrat itu.
Itu berarti, kali ini merupakan yang keempat kalinya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
"Selaku anggota Komisi I DPR saya mengapresiasi upaya pemerintah. Namun, ini bukan pertama kalinya Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB, karena dulu sempat juga menjadi anggota. Ini sudah yang keempat kalinya," tulisnya dalam akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
Indonesia pernah menjadi anggota tidak tetap pada 1973-1974 bersama Kenya, Peru, Australia, dan Austria. Selanjutnya, periode 1995-1996 bersama Botswana, Honduras, Jerman, Italia. Lantas, pada periode 2007-2008 bersama Afrika Selatan, Panama, Belgia, dan Italia. (boy)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama