KLASTER PTM BERMUNCULAN DI SEJUMLAH DAERAH

Belajar Dari Rumah Banyak Masalah, PTM Tetap Diperlukan

Nasional | Senin, 22 November 2021 - 10:15 WIB

Belajar Dari Rumah Banyak Masalah, PTM Tetap Diperlukan
Grafis (DOK RIAUPOS.CO)

"Kita prokes harus. Bagaimanapun Covid masih ada di sekitar kita. Jangan kendor 5M-nya," tegas Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Anang Ristanto saat dikonfirmasi usai acara diskusi kebijakan pendidikan dan kebudayaan, kemarin (21/11).

Anang menyampaikan, dalam pelaksanaan PTM terbatas ini semua pihak harus mengacu pada SKB 4 menteri nomor 03/KB/2021, nomor 384 tahun 2021, nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, nomor 404-717 tahun 2021 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Di mana, di dalamnya dimuat secara jelas mengenai persiapan pembukaan sekolah, pelaksanaan PTM, hingga penanganan bila ditemukan kasus positif Covid-19 di sekolah.


"Jadi kalau PTM sudah jelas di SKB, mulai dari penutupannya, tracing-nya di SKB. Harapannya ini terus dipedomani semua pihak," tuturnya.

Selain itu, dia turut mengingatkan agar pemerintah daerah (pemda) harus terus berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 daerah dalam penyelenggaraan PTM terbatas di wilayahnya. Sehingga, pencegahan hingga penanganan kasus Covid-19 bisa dimaksimalkan.

Di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya melindungi siswa, guru, dan tenaga kependidikan dari risiko penularan Covid-19 melalui vaksinasi Covid-19. Menurut Anang, saat ini vaksinasi terus dikejar guna memberikan rasa aman bagi para warga satuan pendidikan.  Namun, dia menekankan, bahwa target vaksinasi ini bukan hanya berada di tangan Kemendikbudristek. Tapi juga dinas terkait dan pihak pemda. Pihaknya sendiri pun terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar vaksinasi untuk guru dan siswa segera terpenuhi.

Merujuk pada data Kemenkes di laman https://vaksin.kemkes.go.id vaksinasi anak usia 12-17 tahun sudah mencapai 85,7 persen dari target 26,7 juta anak untuk dosis pertama. Sementara, dosis kedua mencapai 15,4 juta anak atau 57,8 persen. Sedangkan, untuk tenaga pendidik, mencapai 2,7 juta orang pada penyuntikan dosis pertama dan 2,3 juta orang untuk dosis kedua.

Selain itu, Kemendikbudristek dan Kemenkes kini tengah mempersiapkan aplikasi pedulilindungi untuk bisa digunakan dalam PTM. Anang menyebut, uji coba masih berlangsung di sejumlah daerah.

"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama bisa digunakan bersama. Karena ini sangat membantu dalam penyelenggaraan PTM itu sendiri," pungkasnya.(wan/mia/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook