Mengenal Raja Ali Haji lewat Karya Terkenalnya, Gurindam Dua Belas Lengkap

Nasional | Sabtu, 05 November 2022 - 10:34 WIB

Mengenal Raja Ali Haji lewat Karya Terkenalnya, Gurindam Dua Belas Lengkap
Google Doodle hari ini, Kamis (5/11/2022). (GOOGLE)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Google doodle hari ini, Sabtu (5/11/2022) menampilkan Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad. Sastrawan besar tanah melayu dan peletak sejarah bahasa Indonesia, dia juga cendekiawan, penulis nan tersohor negeri lancang kuning melayu Riau dan kepulauan abad ke-19. Raja Ali Haji, siapa yang tak kenal karangannya, Gurindam Dua Belas.

Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji berisikan 12 pasal, yang bisa disebut sebagai petuah dan masih menjadi tunjuk ajar kekinian bagi masyarakat di tanah melayu, khususnya.


Bernama lengkap Raja Ali al-Hajj ibni Raja Ahmad al-Hajj ibni Raja Haji Fisabilillah bin Opu Daeng Celak alias Engku Haji Ali ibni Engku Haji Ahmad Riau. Ia dilahirkan pada tahun 1808 M di pusat Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Penyengat (kini masuk dalam wilayah Kepulauan Riau, Provinsi pemekaran Riau, Indonesia).

Gurindam Dua Belas ditulis oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat, Riau, 23 Rajab 1263 Hijriyah atau 1847 Masehi dalam usia 38 tahun. Karya ini terdiri atas 12 pasal dan dikategorikan sebagai Syiar al-Irsyadi atau puisi didaktik, karena berisikan nasihat dan petunjuk menuju hidup yang diridhoi Allah.
Berikut isi pasal per pasal Gurindam 12, karya Raja Ali Haji.

Satu
Ini Gurindam pasal yang pertama:
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.
Barang siapa mengenal dunia,
Tahulah ia barang yang teperdaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
Tahulah ia dunia mudarat.

Dua
Ini Gurindam pasal yang kedua:
Barang siapa mengenal yang tersebut,
Tahulah ia makna takut.
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
Seperti rumah tiada bertiang.
Barang siapa meninggalkan puasa,
Tidaklah mendapat dua termasa.
Barang siapa meninggalkan zakat,
Tiadalah hartanya beroleh berkat.
Barang siapa meninggalkan haji,
Tiadalah ia menyempurnakan janji.

Tiga
Ini Gurindam pasal yang ketiga:
Apabila terpelihara mata,
Sedikitlah cita-cita.
Apabila terpelihara kuping,
Khabar yang jahat tiadaiah damping.
Apabila terpelihara lidah,
Niscaya dapat daripadanya paedah.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
Daripada segala berat dan ringan.
Apabila perut terlalu penuh,
Keluarlah fi’il yang tiada senonoh.
Anggota tengah hendaklah ingat,
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki,
Daripada berjaian yang membawa rugi.

Empat
Ini Gurindam pasal yang keempat:
Hati itu kerajaan di daiam tubuh,
Jikalau zalim segala anggotapun rubuh.
Apabila dengki sudah bertanah,
Datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
Di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela,
Nanti hilang akal di kepala.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung.
Tanda orang yang amat celaka,
Aib dirinya tiada ia sangka.
Bakhil jangan diberi singgah,
Itulah perampok yang amat gagah.
Barang siapa yang sudah besar,
Janganlah kelakuannya membuat kasar.
Barang siapa perkataan kotor,
Mulutnya itu umpama ketor.
Di mana tahu salah diri,
Jika tidak orang lain yang berperi.

Lima
Ini Gurindam pasal yang kelima:
Jika hendak mengenai orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
Sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
Lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
Bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook