Ketika "Cendol Dawet" Menggema di Belakang Gedung Kura-Kura

Nasional | Minggu, 03 November 2019 - 09:31 WIB

Ketika "Cendol Dawet" Menggema di Belakang Gedung Kura-Kura
SOBAT AMBYAR: Artis kondang Didi Kempot yang dijuluki Godfather of The Broken Heart berhasil ’membius’ ribuan penggemarnya yang dikenal dengan Sobat Ambyar saat perayaan Harlah ke-20 PKB di kompleks gedung Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2019). MIFTAHULHAYAT/JPG

Kamis (31/10) malam, area lapangan bola tepat di belakang gedung Kura-kura, kompleks parlemen, Senayan mendadak dipenuhi oleh ribuan muda mudi. Namun, tidak sedikit kalangan yang sudah berumur juga hadir.

(RIAUPOS.CO) -- Mereka sudah berdatangan sejak azan Magrib selesai berkumandang. Tanpa dikomandoi, kaum muda yang mayoritas berdandan santai dengan jeans dan t-shirt itu berkumpul memadati lapangan yang sudah diseting dengan panggung besar dan tata lampu khas konser.


Tampak dua layar besar pun dipasang di kanan dan kiri panggung. Di belakangnya terpampang tulisan putih berukuran besar, “Perayaan Hari Ulang Tahun ke-20 Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR”. Malam itu adalah puncaknya.

Untuk menyemarakkan harlah itu, Fraksi PKB mengundang penyanyi campursari Didi Kempot. Artis kondang yang dijuluki Godfather of The Broken Heart itu berhasil ‘membius’ ribuan penggemarnya yang dikenal dengan sebutan Sobat Ambyar.

Penyanyi yang awalnya terkenal dengan tembang Stasiun Balapan itu tampil menghibur selama kurang lebih 75 menit. Sebelum Didi Kempot naik panggung, acara Harlah Fraksi PKB DPR juga diramaikan oleh komika Mamat Alkatiri dan komedian Kirun. Gelak tawa pun pecah.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar beserta dua anak buahnya yang jadi menteri Kabinet Indonesia Maju, Ida Fauziah dan Halim Iskandar juga menghadiri acara itu. Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal sebagai sahibulbait acara juga tampak mendampingi Muhaimin di panggung. Ada pula Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Habib Aboe Bakar Al Habsy, serta Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR Edhie Baskoro Yudhoyono yang duduk di deretan kursi undangan.

Konser Lord Didi kemudian dimulai pada pukul 21.00 WIB. Sebagai pembuka, ada dua biduanita yang menyanyikan sejumlah tembang lagu campur sari hits. Lagu Kertonyono Medhot Janji dan Mundur Alon-alon menjadi nomor pembuka. Penonton pun langsung berjoget dan kompak bernyanyi bersama.

Selanjutnya Lord Didi langsung mengambil alih panggung untuk beraksi. Lagu berjudul Kalung Emas langsung disambut dengan choir para penggemarnya yang sudah sangat hapal dengan lagu-lagu artis pujaannya itu. Lalu Cidro. Didi lantas memberikan komando kepada ribuan penggemarnya untuk menyalakan lampu ponsel ke arah panggung. Ia juga mengajak Ayub Antoh, pemuda asal Sorong, Papua.

Didi dan mantan pemain PSIM Jogja itu berduet menyanyikan Sewu Kuto. Selepas itu Didi mengajak mantan Sekretaris Jenderal PKB Hanif Dhakiri menyanyi. Menteri ketenagakerjaan di era Kabinet Kerja itu berduet dengan Didi lewat lagu Banyu Langit. Bahkan, tak sekadar bernyanyi, Hanif juga juga mengajak ribuan Sobat Ambyar mengalunkan senggakan ‘Cendol Dawet’ yang sangat kondang di kalangan penggemar Didi. Tak hanya sekali, Kor ‘Cendol Dawet’ kembali berkumandang dari depan panggung hingga penonton di barisan belakang.

Tepat pukul 22.15 WIB konser pun berakhir. Namun, penonton tak mau beranjak pulang sehingga komedian Kirun melantunkan Selawat Nabi dan mengumumkan pertunjukan Didi Kempot sudah usai. Namun, sebelum konser Harlah usai, Didi tidak lupa menyemangati penggemarnya yang sedang merasakan sakit hati lantaran putus cinta. “Ingat biar sakit hati, tetap dijogeti,” kata Didi yang berpakaian batik.(jpg/egp)

Laporan JPG, Jakarta

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook