MELIHAT KONDISI DESA SIMPANG TIGA, KECAMATAN ENOK SETELAH ABRASI

Bantuan Berdatangan, Warga Berharap Direlokasi

Nasional | Selasa, 02 Agustus 2022 - 09:33 WIB

Bantuan Berdatangan, Warga Berharap Direlokasi
Warga korban abrasi di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Enok, Indragiri Hilir menyelamatkan barang-barang milik mereka, Senin (1/8/2022). (INDRA EFFENDI/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Belasan rumah rusak dan masuk sungai akibat abrasi di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, Ahad (31/7). Usai bencana ini, bantuan pun berdatangan. Namun, warga setempat berharap mereka direlokasi.

TIDAK ada korban jiwa. Namun, belasan rumah rusak dan warga pun harus diungsikan dan mulai menyematkan barang-barang milik mereka. Sekretaris Camat (Sekcam) Enok, Wono Sugito, menjelaskan secara seluruh warga sudah dievakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman.


Mulai dari rumah kelurga korban, rumah masyarakat, dan tempat-tempat umum.

"Kita juga menyediakan posko bencana dan Gedung Pustu setempat untuk tempat penampungan para korban,"ujarnya.

Kemudian, pihaknya bersama-sama dengan pemerintah desa (pemdes) setempat tengah melakukan pendataan bagi korban bencana. Mengingat, Pemkab Inhil akan mengusulkan bantuan relokasi kepada pemerintah pusat.

Salah seorang korban bencana yang mengaku bernama Suardi, sangat berharap adanya relokasi tempat yang layak. Pasalnya, mereka dan warga lain sudah tidak ingin lagi membangun di tempat tinggal di sekitar lokasi. "Kita ingin secepatnya diberikan lokasi dan tempat yang lebih aman,"kata salah seorang korban yang mengaku sebagai Suardi.

Dia juga sangat bersyukur serta terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang telah diberikan oleh Bupati Inhil HM Wardan dan rombongan.  Kendati demikian, dia sangat berharap adanya kebijakan atas kawasan permukiman baru. "Tidak mungkin rasanya kami membangun kembali di lokasi semula. Tentu sangat membahayakan," paparnya.

Diakuinya, bagi korban yang rumahnya mengalami kerusakan cukup serius untuk saat ini terpaksa mengungsi ke rumah saudara dan sanak famili terdekat, termasuk rumah tetangga yang dianggap aman.

Wono menambahkan keperluan logistik untuk dapur umum korban abrasi terus berdatangan dari berbagai pihak. "Sejak musibah kemarin, masyarakat dengan berbagai pihak mendirikan dapur umum," katanya, Senin (1/8).

Ya, bantuan logistik dari berbagai pihak terus berdatangan. Mulai dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil, PMI, Dssos, BPBD, Basnas, organisasi masyarakat dan individu. "Ini merupakan bentuk kepedulian sesama," urainya.

 Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, pihaknya telah membangun rumah warga yang terdampak abrasi ke desa lain di Kabupaten Indragiri Hilir. Sedangkan untuk di Desa Simpang Tiga, Syamsuar akan mengecek langsung ke lokasi.

"Sudah ada bangunan longsor kami bangun kembali di tempat lain. Ada juga yang akan dibangun lagi. In sya Allah tanggal 4  Agustus saya ke Inhil. Cuma usaha ini hanya sifatnya sementara," kata Syamsuar.

 Namun, Syamsuar meminta agar Pemkab Inhil sebagai pemerintahan setempat untuk mencarikan solusi bagi warga yang terdampak abrasi. Sebab, Pemkab Inhil bisa mendirikan bangunan permanen untuk warganya yang terdampak bencana tersebut.

 "Sebaiknya Pemkab Inhil mempersiapkan lokasi baru untuk dipindahkan ke lokasi yang aman dari longsor dan abrasi," jelas Syamsuar.

 Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau langsung bergerak cepat mengirim bantuan logistik untuk korban.

"Hari ini (kemarin, red) kami langsung kirim bantuan logistik untuk korban bencana longsor di Simpang Tiga, Enok, Inhil," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Riau, M Edy Afrizal, Senin (1/8).

 Edy Afrizal mengatakan, hasil koordinasi pihaknya dengan BPBD Inhil, masyarakat memerlukan bantuan logistik. Karena itu, pihaknya langsung bergerak cepat mengirim bantuan.

 "Saat ini kami juga terus koordinasi dengan BPBD setempat guna mendukung penanganan korban longsor di Simpang Tiga, Enok. Kalau sekiranya diperlukan bantuan personel, kita siap menurunkan," ujarnya.

 Dengan kondisi cuaca yang terbilang ekstrem saat ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah pesisir untuk lebih waspada terhadap bencana longsor dan air pasang laut. Kemudian juga terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan.

 "Karena di beberapa daerah seperti Kabupaten Rokan Hilir cuacanya panas sehingga terjadi karhutla. Karena itu, kami imbau masyarakat untuk lebih waspada. Jika terjadi bencana dan memerlukan bantuan segera hubungi BPBD Riau," imbaunya.(das)

Laporan INDRA EFENDI dan SOLEH SAPUTRA, Tembilahan dan Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook