Tiga Titik Masih Pengerjaan Rigid
Untuk ruas jalan lintas timur Kabupaten Pelalawan sudah semakin mulus dan nyaman untuk dilalui. Namun untuk memastikan keamanaan jalan tersebut, Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Pelalawan terus intens melakukan survei
“Ya, survei ini kami lakukan guna melaksanakan inventarisasi permasalahan jalan seperti perbaikan jalan yang belum selesai. Kurangnya marka jalan, dan rambu-rambu serta perbaikan kerusakan badan jalan yang belum tertangani sampai sekarang disepanjang jalan lintas timur kabupaten Pelalawan,” terang Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga SIK MH melalui Kasat Lantas AKP Rachmad C Yusuf didampingi Kanit Lantas Polres Ipda Edy Harianto SH kepada Riau Pos.
Dikatakan Kasat Lantas, bahwa hasil survei kondisi jalan yang telah dilakukan pihaknya disepanjang lintas timur dari Kecamatan Bandar Sei Kijang hingga ke Kecamatan Ukui.
Disinggung terkait kondisi titik jalan lintas timur yang mengalami pengerjaan rigid, Kasat Lantas menyebutkan, jalan tersebut saat ini masih dalam pengerjaan. Seperti Km 104-108 pembangunannya baru rampung sepanjang 2 Km atau tersisa sepanjang 2 Km lagi yang masih dalam proses pengerjaan. Selain itu, untuk pengerjaan rigid di Km 114-115 Pasar Sorek, realisasi pengerjaannya baru rampung sepanjang 300 meter. Sedangkan untuk jalankm 148-149 kecamatan Ukui, tinggal 100 meter saja lagi rampung pengerjaannya. Hanya saja, untuk penimbunan bahu jalan, hingga saat ini titik-titik pengerjaan rigid tersebut masih belum dilakukan penimbunan.
Inhu Kondisi Baik
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Ir Teguh Kristanto menegaskan kondisi jalan nasional yang membentang di daerah itu dalam kondisi baik. Bahkan, jalan nasional sejak dilakukan pembangunan badan jalan dengan pola rigit di beberapa titik menambah daya tahannya cukup lama.
“Ditahun 2015 ini, kondisi jalan nasional dalam wilayah Inhu dalam keadaan baik. Secara umum tidak kerusakan fatal hingga menganggu pengguna jalan,” ujar Teguh.
Menurutnya, jalan nasional yang membentang di Inhu dari perbatasan Pelalawan hingga perbatasan Jambi. Sejak beberapa tahun belakangan ini, kerusakan Jalan LintasTimur yang mengalami rusak diperbaiki dan dibangun menggunakan pola rigid. Pembangunan dengan pola rigid itu pula yang menguntungkan terhadap Jalan Lintas Timur yang dapat bertahan cukup lama dibanding dibangun menggunakan aspal. Memang biaya pembangunan dengan pola rigid, lebih mahal dibanding dengan dibangun menggunakan aspal.
