PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Satu unit kapal pengangkut hasil bumi yang bertolak dari Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara dengan tujuan Malaysia dikabarkan karam di Selat Melaka, Senin (31/7) pagi. Kapal ini membawa 11 anak buah kapal (ABK). Sempat hilang kontak, ke-11 ABK ini akhirnya ditemukan nelayan sore hari.
Mereka dibawa ke Pulau Tukong, Lingga, Kepulauan Riau sekitar pukul 17.50 WIB.
‘’11 ABK KM Lintang Timur Samudra terkonfirmasi selamat. Saat ini sudah berada di kawasan Panipahan,’’ ujar Humas SAR Pekanbaru, Kukuh Widodo kepada Riau Pos, Senin (31/7) malam.
Awalnya Kapal SAR RB 218 Dumai dan Kapal SAR Sanjaya Medan ingin langsung mengevakuasi para ABK dari Tukong. Namun kapal milik SAR, karena ukurannya cukup besar, tidak bisa merapat. Tim SAR kemudian bermalam di Pulau Jemur.
Pagi kemarin, KM Lintang Timur Samudra dilaporkan mengalami kebocoran karena hempasan ombak dan karam pada titik 02 °56’ 740” N 100° 52’ 692” E atau di zona internasional antara Indonesia-Malaysia.
Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, pihaknya menerima informasi dari Basarnas Command Center (BCC) Pusat sekitar pukul 07.40 WIB. Kecelakaan laut itu disebutkan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, berjarak sekitar 84.33 mil laut dari Perairan Dumai, Riau.
‘’Kami mendapat kabar Kapal Lintang Timur Samudra akan tenggelam pada pukul 7.40 WIB karena mengalami kebocoran akibat hantaman ombak cukup besar di posisi one fathom bank pada titik koordinat 02 °56’ 740” N 100° 52’ 692” E,’’ kata Budi, Senin (31/7) siang.
Kantor SAR Pekanbaru langsung berkoordinasi dengan Kantor SAR Medan, MRCC Putra Jaya Malaysia, dan VTS Dumai untuk melakukan Pemapelan pada kapal-kapal yang melintas sejak mendapat kabar itu. Pada pukul 08.30 WIB, Kantor SAR Pekanbaru juga berkoordinasi dengan pemilik kapal KM Lintang Timur Samudra perihal kondisi dan identitas para kru atau anak buah kapal (ABK).
‘’Setelah mengetahui jumlah ABK, kami menggerakkan RB 218 Dumai menuju lokasi dengan jarak 84.33 Nm ke arah 336.51 derajat. Kemudian setelah berkoordinasi Kantor SAR Medan juga menggerakkan Kapal KN SAR Sanjaya pukul 13.00 WIB yang bertolak dari Tanjung Balai Asahan,’’ tambah Budi.
Berdasarkan data dari perusahaan pemilik kapal, 11 ABK yang mengawaki KM Lintas Timur Samudra adalah Rinaldi Taufiq (40), Candra Gunawan (37), Chairul Azhar Lubis (50), John Harmaini (61), Hermansyah Sitorus (41), Ibrahim Dalimunte (44) dan Muhammad Fiqli Suamri (23). Kemudian Ibrahim Sitompul (41), Amrun (45), Syafrizal (37) dan Harun (44). Budi Cahyadi menyebutkan, komunikasi dengan ABK kapal terputus sekitar pukul 12.30 WIB.(end)