SURABAYA (RIAUPOS.CO) -- Komunitas Indonesia Green Innovation (Indonegri) menemukan obat herbal anticovid yang dinilai mampu menghilangkan gejala flu biasa maupun Covid-19 yang hampir mirip seperti sakit tenggorokan, demam, maupun sesak napas. Berdasarkan penelitian, ada beberapa jenis rempah yang dipilih untuk diformulasikan menjadi produk unggulan, di antaranya adalah Zingiber officinale, Curcuma zedoaria, Clinacanthus nutans, Curcuma domestica, Caesalpina crista, Vemonia amygdalina, dan Nigelia sativa.
Chief Research Officer Komunitas Indonegri Sulfahri seperti dilansir dari Antara pada rabu (1/4) menjelaskan, melalui penelitian di bidang biomolekuler dan bioinformatika, pihaknya telah menemukan beberapa senyawa kandidat yang dapat mengatasi Sars Cov-2. "Beberapa herbal di Indonesia diduga mengandung senyawa potensial yang memiliki kemungkinan untuk menghambat protein 3CL-protease dan Covid-19 polymerase," kata Sulfahri.
Lebih lanjut, Sulfahri mengungkapkan tentang tiga senyawa aktif yang berhasil diidentifikasi dari herbal potensial nusantara yakni Kaempferol, Quercetin, dan Purpurin 18 Methyl Ester. Ketiga senyawa itu dapat menjadi kandidat obat Sars Cov2 berdasar uji molecular docking, bioactivity dan drugs likeness. "Efektivitas senyawa aktif yang diidentifikasi dibandingkan dengan senyawa pembanding, yaitu Chloroquine yang merupakan senyawa yang telah banyak dieksplor ilmuwan Tiongkok untuk mengobati Covid-19," ujar Sulfahri.
Secara tradisional rempah-rempah telah terbukti secara turun temurun dapat digunakan sebagai rempah yang mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Selain itu, adanya kandungan Kaempferol, Quercetin, dan Kaempferol dalam rempah-rempah tersebut, produk itu lebih dipercaya akan dapat menjaga dan mengobati tubuh dari serangan Sars Cov-2.
Chief Communication Officer Indonegri Dery Isfandriyati mengatakan, sudah cukup banyak anggota komunitas yang merasa sangat terbantu setelah mengonsumsi herbal anticovid. "Obat ini dirasa mampu menghilangkan gejala flu biasa maupun Covid-19 yang hampir mirip. Seperti sakit tenggorokan, demam, maupun sesak tanpa ada efek samping," kata Dery.
Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal