BANJIR JAKARTA

Anies Diminta Fokus Atasi Banjir, “Singkirkan” Dulu Formula E

Nasional | Minggu, 01 Maret 2020 - 17:51 WIB

Anies Diminta Fokus Atasi Banjir, “Singkirkan” Dulu Formula E
Salah satu kawasan di Jakarta yang dilanda banjir cukup parah. (M ADIL/JPNN)

JAKARTA  (RIAUPOS.CO) – Banjir yang melanda Jakarta seolah tak berakhir. Kondisi ini membuat masyarakat gerah dan bosan. Mereka meminta Pemda DKI Jakarta memikirkan dengan serius bagaimana menanggulangi banjir ini.  

Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) mempunyai pendapat lain soal ini. Mereka menilai banjir yang melanda Jakarta adalah bentuk ketidakpedulian Pemprov DKI Jakarta terhadap warganya.Sebab, banjir bukan hanya berdampak pada kesehatan melainkan juga berdampak pada kerugian bersifat materil.


"Banjir merupakan masalah utama yang dihadapi warga DKI. Banyak kerugian yang dialami warga ketika banjir menimpa," ujar Ketua Umum Baranusa, Adi Kurniawan, di Jakarta, Ahad (1/3/2020).

Menurut Adi, banjir merupakan permasalahan rutin yang sering dialami Jakarta. Bahkan, banjir seakan menjadi langganan yang tak terhindarkan. Karena itu, pencegahan banjir seharusnya dijadikan prioritas oleh Pemprov DKI Jakarta. Apalagi sejak dua tahun dipimpin Anies, Jakarta sudah berulang kali terjadi banjir.

"Seharusnya fokus dulu atasi masalah banjir ini. Bukan sibuk urus Formula E yang enggak ada manfaatnya buat warga DKI," ucapnya.

Adi juga mempertanyakan sejauh mana proyek naturalisasi yang dilakukan Pemprov DKI. Menurutnya, baik naturalisasi maupun normalisasi jangan hanya menjadi polemik.

"Normalisasi apa kabarnya? Jangan cuma rame bacot saja. Banjir ini dampaknya luar biasa buat warga, seriuslah kerja, perhatikan warga DKI," katanya.

Adi kemudian mengingatkan, tidak sedikit kerugian yang dialami warga akibat banjir. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perlu bertanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat.

"Kami meminta Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta bertanggung jawab atas berbagai kerugian yang dialami warga DKI yang terdampak banjir. Apabila tidak mampu bekerja, sebaiknya mundur sajalah," pungkas Adi.

Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook