Dibandingkan daerah lain, Kota Pekanbaru kota dengan pengidap HIV/Aids tertinggi di Riau. Hal ini membuat pemerintah Kota Pekanbaru semakin risau.
WAKIL Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, yang juga Ketua Umum Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), mengaku risau dengan kondisi jumlah kasus pengidap HIV/AIDS di Kota Pekanbaru. Meski masih tergolong kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk, tapi diyakininya masih banyak yang belum mencuat ke permukaan.Saat dikonfirmasi, Jumat (27/11), KPAD dengan Pemerintah Kota Pekanbaru telah melakukan berbagai kegiatan dan pencegahan. Salah satunya menjalin komunikasi dan mendekati kantong-kantong resiko tinggi HIV/Aids. Penyuluhan juga dilakukan ke berbagai tempat. Tidak hanya di sekolah-sekolah, kalangan remaja, pemerintahan, tapi juga ke berbagai perusahaan besar yang ada di Pekanbaru.
‘’Dari data yang dihimpin Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melalui bidang pengendalian kesehatan HIV, kasus dari Januari hingga Juni sebanyak 149. Sedangkan AIDS sebanyak 89 kasus. Kita mengajak semua stake holder, khususnya dari KPA, tokoh masyarakat, tokoh agama, komunitas dan sebagainya untuk bersama-sama berupaya melakukan langkah pencegahan. HIV/Aids sampai saat ini belum ada obat yang paling efektif mencegah. Makanya kita melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran di berbagai lini,’’ ujar Ayat.