IDEALNYA, SATU KECAMATAN SATU POS DAMKAR

Tak Berkutik di Gedung Tinggi

Liputan Khusus | Minggu, 28 Februari 2016 - 12:08 WIB

Tak Berkutik di Gedung Tinggi

Sebagai kota besar di Indonesia, Pekanbaru perlu berbenah khusus di bidang penanggulangan bencana kebakaran. Bukan hanya karena pemukiman penduduk yang semakin padat, tapi juga munculnya gedung-gedung tinggi bertingkat.

PEPATAH mengatakan, kecil menjadi teman, besar menjadi lawan. Itulah api. Sulit dipadamkan. Harta benda diluluhlantakkan. Bahkan nyawa jadi taruhan. Tidak pula hanya di pemukiman, tapi juga belukar dan lahan tak bertuan. Api tak mengenal kompromi. Tidak siap dan hati-hati, mati.

Baca Juga :Rumah Kontrakan Terbakar saat Pergantian Tahun

Pasti masih melekat diingatan kita tentang kebakaran yang melanda bangunan Ramayana akhir tahun silam. Betapa banyak kerugian harta dan korban jiwa di sana. Belum juga hilang dari ingatan bagaimana api mengahanguskan kios-kios dan seluruh harta benda milik pedagang Pasar Cik Puan. Berkali-kali. Lebih 7 kali. Bahkan hampir setiap tahun terjadi. Itu memang bencana.

Berbicara sebab, api muncul bisa dari mana saja. Tapi bagaimana melawan, mengalahkan dan memadamkannya, jalan itu harus dicari, dipelajari, diketahui dan dilengkapi. Tidak hanya masyarakat di rumahnya sendiri, tapi hingga gedung-gedung menjulang tinggi. Agar musibah terjadi terulang apalagi terjadi di tempat yang sama.

Investasi properti di Pekanbaru terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini menunjukkan, Pekanbaru dianggap sebagai kota layak dan nyaman untuk berinvestasi oleh para investor. Pada 2012 , investasi properti mencapai Rp190 miliar, Rp1, 2 Triliun (2013), Rp 5, 7 Triliun (2014) dan Rp10 Triliun (2015).

Sudah selayaknya peningkatan investasi properti ini diiringi dengan upaya yang menyamankan agar invetsasi tetap terjaga. Salah satunya dengan memperkuat kesiapan tim dan armada penanggulangan bencana kebakaran. Alat-alat pemadam kebakaran yang mudah dan dengan cepat mampu menyentuh titik api hingga ke puncak tertinggi bangunan bertingkat, harusnya juga sudah dimiliki. Kesiapan itu yang saat ini belum terantisipasi maksimal atau masih jauh dari sempurna.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook