“Dan setelah beberapa hari diberikan makanan tambahan (PMT) serta gizi yang cukup, alhamdulillah kondisi kesehatan Duratul Jannah kian membaik. Sehingga saat berat badannya menjadi bayi lahir normal yakni beratnya 3 kg dan hingga Ahad (13/1), beratnya sudah berada pada angka 5 kg,” paparnya.
Hanya saja, sambung Harno, tentunya temuan bayi BBLR ini membuat pihaknya menjadi curiga terhadap kondisi kesehatan ibu bayi tersebut. Sehingga, setelah Duratul Jannah kurang lebih sepekan dilakukan perawatan medis, maka pihaknya pun kembali menuju kediaman alamrhumah Ijaz. Di gubuk tua itu, dirinya didampingi dua tenaga medis Puskemas Kecamatan Kerumutan, langsung menemui mendiang Ijaz untuk dibawa ke puskesmas guna menjalani pemeriksaan kesehatan.
“Setelah kami bawa dari rumahnya menggunakan ambulans, maka Ibu Ijaz langsung kami cek kesehatannya di ruang pascapersalinan di Puskesmas Kerumutan. Dan kami terkejut, ternyata hasil pemeriksaan kesehatannya, Ibu Ijaz positif mengidap penyakit tubercolosis (TBC) akut, sehingga langsung kami berikan penanganan medis secara intensif,” ujar Harno.
Tentunya dengan kondisi penyakit yang diderita mendiang Ijaz, ujar Harno, pihaknya khawatir terhadap kondisi kesehatan orang yang berada di sekitarnya. Yakni Andini, Purwanti dan Duratul Jannah. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan Andini, dia tidak tertular penyakit ibunya. Sedangkan untuk pemeriksaan kondisi kesehatan kedua adiknya, karena tidak memiliki dokter spesialis anak, pihaknya meminta kepada orangtuanya untuk dirujuk ke RSUD Selasih. Tapi saat itu, ibu kedua bocah tersebut masih belum bersedia memberikan izin Purwanti dan Duratul Jannah dibawa ke RSUD Selasih Pangkalankerinci yang berjarak 4 jam lebih dari kediamannya.
“Sehingga, kedua balita tersebut baru berhasil dirujuk pada Ahad (13/1) malam sekitar pukul 21.00 wib ke RSUD Selasih menggunakan ambulan puskemas kecamatan Kerumutan,” sebutnya.
Dikatakan Harno, selama kurang lebih empat bulan, almarhumah Ijaz mendapatkan pengobatan rawat jalan dari tenaga medis Kecamatan Kerumutan. Berbagai macam obat dan vitamin diberikan kepada ibu tiga anak penderita penyakit TBC akut tersebut. Hanya saja, wanita yang berprofesi sebagai pekerja serabutan ini, memiliki kebiasaan buruk yakni pecandu rokok aktif. Sehingga meski pihaknya memberikan penanganan medis, Ijaz tetap tidak mau berhenti merokok sehingga menyebabkan kondisi kesehatannya semakin buruk.