Selalu Dituntut, Sulit Menuntut

Liputan Khusus | Minggu, 22 November 2015 - 10:29 WIB

Selalu Dituntut, Sulit Menuntut
Guru-guru di Pekanbaru mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) di SMA Negeri 8 Pekanbaru, baru-baru ini.

‘’Engkau sabagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tanpa tanda jasa’’.

Laporan KUNNI MASROHANTI dan ADRIAN EKO, Pekanbaru kunnimasrohanti@riaupos.co.id

EMPAT bait terakhir lagu pujian kepada guru berjudul Pahlawan Tanpa Tanda Jasa itu, lebih sering dinyanyikan pada acara-acara tertentu saja. Seperti peringatan hari guru atau perpisahan di sekolah. Lagu itu sebagai simbol betapa guru adalah sosok yang sangat diperlukan dan dirindukan. Guru juga dituntut harus mampu memberikan yang terbaik dengan menjadi pelita dalam kegelapan, embun penyejuk dalam kehausan sehingga menjadi patriot pahlawan bangsa dengan tanpa tanda jasa.

Guru yang menjadikan anak didik pandai menulis, membaca berhitung, tahu angka-angka, tahu uang, tahu mana yang baik dan benar. Dari sana jugalah anak didik tahu ilmu teknologi, gedget, internet dan masih banyak lainnya. Guru menciptakan banyak warna keindahan bagi bangsa. Seharusnya juga guru lebih indah dari warna-warna yang dilahirkannya.

Kenyataannya, tidaklah seperti itu. Banyak guru yang justru masih gagap dengan ilmu teknologi. Khususnya guru-guru generasi sebelumnya. Mereka banyak yang tidak pandai menggunakan IT dengan baik, tidak paham dengan android, apalagi menggunakannya. Terutama guru-guru yang mengabdikan diri di daerah pedalaman. Jangankan hendak membeli android, pergi mengajar saja dengan berjalan kaki.

Tidak hanya di daerah pedalaman. Guru di kota besar seperti di Pekanbaru, juga banyak yang belum paham dengan IT. Meski kata orang dunia dalam genggaman karena akses internet yang begitu mudah melalui handphone atau gedget lainnya, tapi jika tidak memahami IT ini, guru di kota juga tidak banyak berkembang. Mereka akan ketinggalan. Informasi apa saja bisa didapatkan melalui ingernet. Bahkan tentang mata pelajaran dan cara mengajar yang baik. Semua ada.

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas guru ini, pemerintah telah melakukan berbagai hal. Di antaranya pelatihan untuk guru, Penilaian Kinerja Guru (PKG) serta Uji Kompetensi Guru (UKG). Ini berlaku untuk semua guru. Terlebih UKG. Guru PNS, honor atau guru yang diangkat kepala sekolah dari semua jenjang pendidikan, wajib mengikuti UKG. Tidak lulus, wajib ikut lagi sampai lulus.

Mini, guru salah satu SMP Negeri di Pekanbaru, telah dua kali mengikuti UKG, yakni pada 2014 dan 2015 yang dilaksanakan baru-baru ini. Dua kali UKG, dua kali pula tidak lulus. Mini sudah mengajar dan diangkat menjadi PNS sejak 1984. Panjang pula perjalanan mengajarnya. Mulai dari Rumbio Bangkinang hingga dua sekolah lagi di Pekanbaru.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook