Khsusus wilayah bagian tengah yang dikelola oleh KPBU, saat ini sedang dilakukan proses lelang. Setidaknya ada 15 perusahaan besar di Indonesia dan mancaa negara yang ikut ambil bagian. Di antaranya PT Waskita Karya, Utama Karya, perusahaan dari Singapura, Filipina, Cina, Manila, Kore dan Malaysia yang baru menjalin komunikasi melalui seluler.
"Supaya optimalisasi air bersih di Pekanbaru berjalan baik, kita keroyok dari empat penjuru yang dikelola oleh Pemko sendiri, pemerintah provinsi, pusat maupun ppihak ketiga. Banyak yang berminat mengelola air bersih di Pekanbaru. Ya, investasi yang menjanjikan jika dikaji dari pertumbuhan penduduk, kekayaan air sungai dan pertumbuhan Pekanbaru yang luar biasa. Siapa pemenangnya, nanti akan dimumkan. InsyaAllah tahun depan tender, 2017 sudah bisa dimulai dan kerjasama ini berakhir pada 2032," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pekanbaru, Drs H Sofyan.
Sebelumnya atau sejak dua tahun silam, kata Sofyan, perusahaan besar asal korea yakni GSE&C (GS Enginering Construction Corporation), mengajukan diri dan menyatakan berminat untuk mengelola air bersih Pekanbaru. Tidak hanya menyatakan minat, mereka juga melakukan study kelayakan. Hal itu disambut baik Pemko karena pengelolaan air bersih oleh KPBU dianjurkan oleh Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 tahun 2015. Untuk meyakinkan perusahaan terkait, Pemko juga mengekspos kondisi Pekanbaru dan investasi menjanjikan di bidang air bersih kepada mereka. Saat ini, GSE&C merupakan salah satu perusahaan yang sedang ikut proses lelang.
‘’Setelah penandatanganan kontrak dengan pihak ketiga nanti, kita tetap minta didampingi Bappenas, BPSPAM, BPKP dan aparat hukum. Kami tidak mau terulang kisah lama yang terjerat hutang saat menjalin kerjasama dengan pihak ketiga. Aapalagi investasi KPBU ini mencapai Rp1,3 triliun dengan terget total air bersih 1.370 liter per detik. Tidak sedikit. Kita berharap proses lapangan termasuk air bersih sampai ke rumah pelanggan sudah selesai pada 2019 sesuai program air bersih yang dicanangkan presiden,’’ beber Sofyan lagi.
Jika pelayanan air bersih di empat wilayah tersebut nantinya berjalan, maka target air bersih 2.730 liter per detik yang melayani sekitar 160 ribu SR dengan investasi sekitar Rp2,8 triliun secara keseluruhan akan tercapai. Tidak hanya dari KPBU sebesar 1.370 liter per detik, tapi juga oleh regional yang nantinya mencapai 500 liter per detik dan PDAM sendiri sekitar 860 liter per detik termasuk di wilayah Timur yang belum terjamah sama sekali. (gem/kun)