Pekanbaru dipecah menjadi empat wilayah; satu di bagian perkotaan dan tiga lainnya di wilayah pinggiran. Keempat-empatnya keroyok oleh pihak berbeda. Cara ini dinilai ampuh untuk mengejar ketertinggalan di bidang air bersih.
RIAUPOS.CO - BERBAGAI cara telah dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk meningkatkan pelayanan di bidang air bersih. Salah satunya menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yakni PT Karta Tirta Dharma Pangada (KTDP). Itu dilakukan di awal 2003 hingga akhirnya terhenti karena dililit hutang pada 2008 hingga benar-benar berakhir pada 2012. Setelah itu, Pemko berjalan sendiri dengan mengandalkan PDAM sebagai motor penggerak satu-satunya.Tidaklah ada perubahan. Semua berjalan stagnan. Bahkan PDAM semakin terpuruk. Selain dililit hutang, jumlah pelanggan juga menurun. Sarana air bersih mulai dari pipa-pipa hingga kondisi air juga semakin buruk. Sudah pasti Pemko tidak tinggal diam. Sejak dua tahun silam, Pemko mencari jalan untuk kembali menjalin kerjasama dengan pihak ketiga. Tapi Pemko tidak sendiri. Ia minta didampingi Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui konsultan yang ditunjuk dalam segala perencanaannya.
Perencanaan itu dimulai dengan membelah Pekanbaru menjadi empat wilayah, yakni Rumbai dan Rumbai Pesisir (Utara), Tenayan Raya (Timur), Tampan, Marpoyan Damai dan Bukitraya (Barat-Selatan) dan Payung Sekaki, Sukajadi, Senapelan, Pekanbaru Kota, Sail, Limapuluh (Tengah). Jika wilayah bagian Utara dan Timur dikelola sepenuhnya oleh PDAM, maka wilayah bagian Barat-Selatan dikelola oleh Pemprov dan pemerintah pusat (regional) dan wilayah bagian tengah dikelola oleh KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) atau pihak ketiga. Ini hanya sistem pengelolaan air bersihnya saja, sedangkan pengelolaan air bersih hingga sampai ke tangan pelanggan tetaplah dikelola PDAM.
Saat ini, sebagian kecil wilayah bagian tengah, Utara dan Barat-Selatan dikelola PDAM. Hanya sebagian kecil dengan debit air 460 liter per detik. Sedangkan wilayah bagian Timur masih kosong sama sekali. Di sebagian wilayah Bagian Barat Selatan dalam waktu dekat akan mengalirkan air bersih dengan debit 40 liter per detik yang didkelola oleh regional. Dengan pembagian wilayah, kelak bagian-bagian yang didtangani PDAM akan diambil oleh masing-masing pengelola sesuai dengan wilayah pengelolaannya tersebut.