PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Maraknya aliran sesat yang melibatkan masyarakat Riau membuat wakil rakyat di legislatif Riau geram. Pasalnya, keberadaan dari aliran tersebut membuat pemerintah dan masyarakat kecolongan. Terbukti, banyak masyarakat Riau yang menjadi pengikut kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang sudah difatwakan MUI sebagai aliran sesat. Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Riau, Noviwaldy Jusman meminta pemerintah untuk meningkatkan perannya sendiri agar tidak ada lagi aliran sesat muncul dan merekrut masyarakat Riau menjadi pengikutnya.
‘’Ini tugas dari petugas hukum seperti polisi termasuk pengamatan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang merupakan ujung tombak mata telinga negara dan memberikan pembinanan kepada masyarakat,’’ katanya kepada Riau Pos kemarin.
Menurut politisi Demokrat Riau ini, aliran sesat yang ada di Riau kebanyakan bukan lahir di Riau. Bahkan, banyak di antaranya datang dari luar yang dibawa oleh orang luar yang datang ke Riau atau orang Riau itu sendiri yang sudah lama di luar Riau. Untuk hal tersebut, lelaki yang familiar dipanggil Dedet ini meminta pemerintah terendah untuk mewaspadai serta mencurigai jika ada kegiatan-kegiatan yang disinyalir keluar dari kaidah. Tidak hanya itu, Dedet juga meminta Kesbangpol Riau sebagai badan pengawas organisasi untuk berperan penting dalam penertiban organisasi yang dinilai menyimpang.
‘’Walaupun dia ormas, kalau sudah menyimpang itu harus di tutup. Ormas itukan di bawah Kesbangpol, dan tentu pengawasannya di mereka. Jangan beri kesempatan untuk ormas atau kelompok sesat bergerak di Riau,’’ tegasnya.(eko)