RONI CANDRA, ANGGOTA KOMISI FATWA MUI RIAU

"Bentengi Diri dengan Ilmu Agama yang Benar"

Liputan Khusus | Minggu, 20 Maret 2016 - 11:21 WIB

"Bentengi Diri dengan Ilmu Agama yang Benar"
MENDATA: Dua orang petugas saat mendata mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Riau beberapa waktu lalu. Defizal/Riau Pos

Menjadi peneliti aliran sesat di komisi fatwa MUI Riau bukan hal yang mudah bagi Roni Candra. Aktivits muda ini pernah diancam oleh kelompok-kelompok yang merasa dirugikan dengan upayanya membongkar kesesatan mereka. Namun semua itu tak membuatnya gentar. Aktivis muda ini juga sudah menelurkan sejumlah buku soal aktivitas aliran sesat di Riau. Wartawan Riau Pos Helfizon Assyafei berkesempatan berbincang dengan Roni Candra. Berikut petikannya

Sejak kapan aliran sesat mulai masuk ke Riau umumnya Pekanbaru khususnya?

Baca Juga :Sudah 200 Mayat Ditemukan Akibat Aliran Sesat di Kenya

Belum diketahui dengan pasti. Karena untuk menentukan kapan mulai masuknya aliran sesat ke Riau atau Pekanbaru kami harus terlebih dahulu mengumpulkan data dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kemenag dan pihak terkait yang ada di Kabupaten/Kota se-Riau. Dari kumpulan data-data tentang kemunculan aliran-aliran sesat yang ada di kabupaten/kota tersebut nantinya akan diketahui sejak kapan atau kelompok sesat mana yang lebih dulu mempunyai perwakilan di Riau. Kalau untuk kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang membuat heboh Indonesia beberapa waktu lalu, mereka masuk ke Riau sejak tahun 2011.   

Biasanya dengan modus bagaimana mereka masuk?

Modus kelompok sesat beroperasi sesuai dengan spesifikasi yang menjadi “nilai jual” ajaran mereka. Contohnya Gafatar, nilai jualnya terkesan sangat nasionalis, semangat pribuminya tinggi, sangat menghargai budaya nusantara pra-Islam,mengakomodir berbagai ajaran agama dan aliran kepercayaan, dengan spesifikasi demikian mereka menawarkan ajaran ke banyak kalangan melalui kegiatan-kegiatan sosial-budaya dan pendidikan. Ada pula suatu sekte yang spesifikasi ajarannya adalah mencintai keluarga Nabi Muhammad saw menurut versi yang telah ditetapkan oleh pendirinya. Maka, segala sesuatu yang berhubungan dengan keluarga Nabi-lah yang jadi daya jual dan modus penyebaran kelompok ini ke tengah-tengah masyarakat.     

Kelompok umur berapa yang jadi sasaran utamanya?

Kelompok usia muda, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang sedang mencari jati diri. Masyarakat kalangan ekonomi lemah juga jadi sasaran mereka dengan iming-iming perbaikan ekonomi atau pekerjaan.  

Ada berapa aliran sesat yang saat ini masih beroperasi di Pekanbaru?

Sekitar 8 kelompok. Akan tetapi jumlah ini sifatnya relatif, bisa jadi bertambah. Kami meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada Majelis Ulama Indonesia terdekat atau langsung kepada kami apabila mendapati suatu kelompok yang terindikasi mengajarkan paham-paham sesat.  

Kelompok apa saja?

Yang jelas saja kelompok Syiah, Gafatar dan sejumlah kelompok lainnya yang masih dalam penyelidikan kami dan akan diungkap pada waktunya.

Mengapa mereka bisa berkembang?

Sepertinya memang terkesan dibiarkan. Menurut saya, ini sebenarnya kembali pada political will, kemauan politik pihak yang berwenang. Mereka mau atau tidak untuk mengusut sampai tuntas aliran sesat yang jelas-jelas merusak dan menodai ajaran Islam.

Contohnya di Aceh, ketika kelompok Gafatar dulunya memakai nama Komunitas Millah Abraham (Komar), langsung ditanggapi Gubernur Aceh yang segera mengeluarkan peraturan tentang pembekuan kegiatan Komar dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh pun juga bertindak. Di saat Gafatar muncul, MPU Aceh pada bulan Januari 2015 mengeluarkan fatwa nomor 01/2015 bahwa Gafatar adalah aliran sesat dan seorang muslim murtad hukumnya apabila menjadi pengikut Gafatar.

MUI Pusat baru mengeluarkan Fatwa Murtad terhadap Gafatar bulan Perbuari yang lalu, telat satu tahun dari Aceh.  Pada sisi lain saya melihat, terkesan dibiarkannya aliran sesat oleh pihak-pihak berwenang bisa jadi karena ada kepentingan politik tertentu. Artinya ada semacam “barter” saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Kelompok-kelompok sesat mendapatkan jaminan perlindungan setelah mereka membuat atau menawarkan kesepakatan untuk saling membantu.    

Ternyata banyak juga warga yang terpengaruh Gafatar. Mengapa bisa begitu?

Ya, betul. Walaupun Gafatar menampung seluruh pemeluk agama yang ada di Indonesia sebagai pengikutnya, akan tetapi mayoritas dari anggota Gafatar tersebut adalah mereka yang dulunya beragama Islam. Mengapa bisa demikian? Karena Gafatar merekrut anggota baru melalui kegiatan-kegiatan sosial, budaya, ekonomi dan pendidikan. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut misionaris Gafatar kemudian melakukan pendekatan personal terhadap target ; orang-orang yang tertarik atau bersimpati dengan ragam kegiatan yang mereka adakan tersebut.

Gafatar menawarkan “cara baru” dalam beragama yang mereka sebut sebagai konsep Millah Abraham,yaitu sebuah metode beragama yang berasal dari “oplosan” ajaran Islam, Kristen dan Yahudi serta budaya tradisional nusantara pra-Islam tempo dulu. Adonan ajaran gado-gado ini dipoles sedemikian rupa dan disampaikan dengan sangat memukau dan meyakinkan, sehingga

“calon target” yang tidak memiliki pondasi aqidah yang kuat dan memadai akan sangat mudah terpengaruh dengan retorika mereka yang sangat meyakinkan, semacam brain washing (cuci otak). Di samping itu mereka juga menyampaikan semacam janji-janji politik, bahwa pada tahun 2024 mendatang nusantara ini akan mereka taklukkan. Setelah itu, tentunya, dalam pandangan mereka, akan ada pembagian kue kekuasaan dan janji kehidupan yang lebih sejahtera.    

Apa ciri yang bisa kita kenali suatu kelompok terlibat ajaran sesat?

Dalam hal ini MUI Pusat sejak tahun 2007 yang lalu sudah mengeluarkan fatwa tentang ciri-ciri kelompok atau aliran sesat,yaitu apabila : (1) mengingkari salah satu rukun Iman dan rukun Islam. (2) Meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i (al-Quran dan as-Sunnah). (3) meyakini turunya wahyu setelah al-Quran. (4) mengingkari otensitas (kebenaran) al-Quran. (5) melakukan penafsiran al-Quran tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir. (6) mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam. (7) menghina, melecehkan atau meremehkan para Nabi dan Rasul. (8) Mengingkari Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir. (9) Merubah, menambah atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan, seperti haji tidak ke baitullah atau sholat fardu tidak lima waktu.  

Bila pelaku aliran sesat kemudian sadar tapi takut keluar karena hadapi tekanan kelompok apa yang harus dilakukan? melapor kemana?

Tidak usah takut dengan ancaman mereka.Karena Allah swt akan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang mau kembali ke jalan yang benar. In Syaa Allah akan ada jalan keluar, syaratnya jangan takut,jangan gentar dengan ancaman tersebut. Silahkan melapor ke kantor MUI, Kemenag dan aparat keamanan terdekat atau langsung laporkan kepada saya. In Syaa Allah akan kami bantu.

Sebagai peneliti aliran sesat kabarnya Anda pernah kena ancam, bisa ceritakan sedikit?

Ya,betul. Beberapa bulan yang lalu saya mendapatkan ancaman dari salah satu kelompok aliran sesat atau orang-orang yang bersekutu dengan mereka untuk mencelakai saya. Sebelum berita ini sampai kepada saya, ibu saya di kampung sudah mendapatkan firasat terlebih dahulu melalui mimpi.

Firasat melalui mimpi tersebut beliau sampaikan kepada saya, isinya hampir sama dengan apa yang didengar langsung oleh seseorang yang saya kenal dekat, Allah swt taqdirkan dia berada ditempat orang-orang yang akan mencelakai saya tersebut.  Karena saya dianggap merugikan kegiatan yang mereka lakukan di Pekanbaru ini.

Apa solusi membentengi diri agar tak terkena pengaruh ajaran sesat?

Bentengi diri dengan belajar ilmu agama yang benar. Kuatkan aqidah, tunaikan ibadah, jalankan sunnah.  Mengapa harus demikian? Karena kebanyakan orang-orang yang jadi sasaran empuk aliran sesat adalah mereka yang beragama ala kadarnya, tak mau menuntut ilmu syar’i, lemah pondasi aqidahnya dan malas beribadah.

Contoh, terhadap orang-orang yang malas atau tidak pernah mau melaksanakan sholat, orang ini akan sangat mudah apabila diajak untuk mengikuti kelompok Gafatar, karena salah satu “andalan atau daya tarik” ajaran Gafatar adalah tidak wajib salat lima waktu.

Dalam surah Maryam ayat 59, Allah swt mengingatkan bahwa “akan ada generasi umat ini yang  mengabaikan sholat dan memperturutkan hawa nafsu, dan kelak mereka akan tersesat”. Sementara pada surah az-Zukhruf ayat 36 kita diingatkan pula bahwa orang-orang yang berpaling dari peringatan Allah swt akan sangat mudah disesatkan oleh syetan, syetan dari kalangan jin, maupun syetan dari kalangan manusia yang menjajakan dan mengorganisir paham-paham sesat sedemikian rupa dengan segala pernak-perniknya yang membuat silau orang-orang yang lemah iman, lemah aqidah, lemah ibadah tersebut.(gem)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook