PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Otomotif menjadi hobi hampir sebagian orang. Bahkan beberapa di antaranya juga memiliki hobi yang lebih spesifik lagi. Hardtop misalnya. Tunggangan yang tersohor pada era 1960-an hingga 1990an itu memiliki banyak penggemar fanatik. Bagaimana tidak. Disainnya yang terlihat “garang” dan kokoh membuat pecinta mobil kotak sabun (istilah bagi pecinta hardtop, red) ini tidak bisa lepas dari setir kemudi.
Hardtop merupakan penyebutan bagi merek mobil Toyota Land Cruiser. Ketua TLCI Chapter #Riau HM Marwan saat berbincang dengan Riau Pos menyebut, penggemar Hardtop saat ini semakin banyak. Ada yang menyukai karena kenangan, ada yang menyukai karena tampilannya yang garang, ada juga yang menyukai karena ketangguhan mobilnya.
“Beragam ya. Ada yang karena kenangan. Mungkin dulu dia mobil pertamanya Hardtop. Atau ada yang suka sejak dulu, namun karena dulu belum sanggup beli, sekarang sudah mapan akhirnya beli. Bahkan sampai masuk ke komunitas,” ujar Marwan mengawali perbincangan.
Pembina TLCI Chapter #2 Riau Sunarto saat menaklukkan jalan berlumpur.
Dikatakan dia, Hardtop sendiri populer di Indonesia pada era 1980an. Namun sebetulnya Hardtop sudah beredar di pasar Indonesia sejak tahun 1970-an. Dulunya, mobil ini banyak dipakai oleh kalangan pejabat dan militer. Sehingga pada zamannya, Hardtop banyak dikagumi. Namun sulit untuk dibeli karena tergolong mahal. Saat inipun, lanjut dia, Hardtop dengan kondisi yang bagus juga memiliki harga fantastis.
“Ya tergantung kondisilah. Namun banyak penggemar Hardtop yang istilahnya nyari bahan. Kemudian bangun pelan-pelan. Misal, mesin dicarikan mesin yang bagus. Kemudian kaki-kaki diperbarui. Daleman (interior, red) diperbarui. Kemudian dikasih aksesoris,” paparnya.
Berbicara soal Hardtop, Marwan menjelaskan ada beberap seri Hardtop atau Toyota Land Cruiser. Di antaranya ialah seri FJ dengan mesin tipe F memiliki 6 silinder dan berbahan bakar bensin. Ada juga seri BJ dengan mesin tipe B, memiliki 4 silinder dan berbahan bakar diesel serta seri HJ, dengan mesin tipe H, memiliki 6 silinder berbahan bakar diesel. Untuk yang lazim disukai penghobi ialah tipe BJ. Karena selain memiliki mesin diesel yang bandel, juga paling banyak beredar dipasaran Indonesia.
Keunikan Hardtop sendiri dikatakan dia terletak pada beberapa hal. Mulai dari seni perawatan, perburuan spare part, hingga aktivitas yang dapat digunakan dengan mobil Hardtop. Kata dia, hampir semua medan bisa ditaklukkan oleh mobil produksi Jepang tersebut.
”Istilahnya jalan biasa ayok, jalan off road ayok. Bahkan jalan ekstrem sekalipun. Mau nanjaknya berapa derajat, mau ada semak atau apa, bisa diterabas,” tuturnya.
Deretan mobil Hardtop dari Komunitas TLCI Chapter #2 Riau berjejer di tepian sungai.
Bicara soal perawatan, Pembina TLCI Chapter #Riau Sunarto menambahkan, memang dalam merawat mobil Hardtop gampang-gampang sulit. Untuk spare part sendiri, kata dia, sampai saat ini masih banyak produsen yang memproduksi spare part baru. Sehingga tidak terlalu sulit untuk mencari spare part yang rusak atau perlu diganti. Namun memang, beberapa bagian mesin, ada yang mesti dibeli dari luar negeri dan membutuhkan kesabaran hingga mendapatkannya.
“Misal harus beli ke Australia. Tapi bisa juga dengan teman-teman komunitas mencarikan itu ada. Jadi kalau memang sudah hobi, ya, di situ letak seninya. Namanya ini kan barang tua ya. Kadang ada yang suka tetap orisinil semua, ada yang sudah modifikasi. Tergantung selera masing-masinglah,” terangnya.
Menurut dia, Hardtop sendiri memang termasuk kendaraan yang tampilannya tidak lekang oleh zaman. Artinya, sejak dahulu sampai saat ini tampilan Hardtop yang terkesan garang masih tidak ketinggalan zaman. Bahkan cenderung disukai karena kesan garang. Sehingga ketika dibawa kemanapun, si pemilik Hardtop tetap percaya diri meski parkir bersebelahan dengan mobil mahal sekalipun.
“Ya tetap pede meski parkir sebelahan sama mobil paling keren saat ini. Apa contohnya? Mobil sport? Tetap pede. Jadi disitulah letak kesenangan serta kebanggaan memiliki Hardtop ini,” sebutnya.
Untuk modifikasi, memang Hardtop sendiri banyak yang memodifikasi ala mobil off road. Sebab spesifikasi dasar Hardtop yang diciptakan untuk mampu menerjang segala medan sangat cocok untuk mobil berpenampilan off road. Namun seiring dengan perkembangan otomotif saat ini, beberapa bagian ada yang dimodifikasi. Seperti kaki-kaki, tambahan lampu sebagai aksesoris, bahkan ada yang sampai menambah kapasitas mesin.
“Inikan rata-rata sudah 4000an cc ya. Masih ada juga yang nambah. Berarti dia ganti mesin yang lebih besar lagi. Ya cocok-cocok saja. Karena memang untuk kapasitas besarkan,” pungkasnya.(nda)
