Yuk, Camping!

Liputan Khusus | Minggu, 30 Mei 2021 - 09:22 WIB

Yuk, Camping!
Model : Yanda Rahmanto, Butet Siregar, Muhammad Aprianda Ua (DEFIZAL / RIAU POS)

Tidak hanya menyehatkan mental dan fisik, saat ini camping juga telah menjadi life style atau kebutuhan sebagian orang. Sebab saat camping mereka juga bisa melakukan kegiatan lain seperti berburu, bersepeda, memancing, lari atau kegiatan outdoor kesayangan lainnya.

Perlu diketahui juga, ternyata camping dapat membuat seseorang lebih sehat. Rasa senang dan bahagia seseorang dalam menjalani sebuah hobi akan berdampak baik terhadap kesehatan dan harapan hidup orang tersebut, termasuk camping. Tentu masih banyak dampak positif camping lainnya.


Dampak positif atau manfaat camping ini antara lain yakni bisa menikmati oksigen yang kerkualitas karena banyaknya pepohonan yang hijau di sekitar tenda, memperkuat tali persahabatan dan kekeluargaan, menghilangkan stres, melatih daya tahan tubuh karena berhadapan dengan angin kencang bahkan hujan badai, menikmati tantangan baru, lebih peduli terhadap alam, meningkatkan rasa percaya diri, dan bisa mengurangi rasa ketergantungan terhadap gadget, apalagi jika camping di lokasi yang tak bersinyal.

Bukan Camping Biasa

Bagi pendaki gunung, camping itu wajib jika memang manajemen perjalanan sejak awal akan dilaksanakan untuk beberapa hari pendakian. Maka, segala sesuatunya disesuaikan dengan banyaknya orang dan hari, baik perlengkapan pribadi maupun umum, serta keperluan logistik.

Camping di puncak gunung, kata mantan Ketua Pendaki Gunung Indonesia (PGI) Korwil Riau, Roby Kurniawan, bukan camping biasa. Persiapannya juga tidak biasa. Semuanya harus dipersiapkan dengan matang sejak awal, mulai dari pembagian tugas dalam membawa perlengkapan hingga menghadapi situasi ketika berada di puncak gunung.

‘’Cuaca ekstrem selalu dijumpai saat di puncak gunung. Mendirikan tenda, mempersiapkan logistik dan perlengkapan harus benar-benar pas. Bawa pakaian seperlunya agar tidak berat. Bawa makanan secukupnya dan lebihkan sedikit secukupnya untuk jaga-jaga. Perhitungan ini yang paling penting, terutama perhitungan waktu. Kalau rencana tiga hari, ya tiga hari. Salah hitung atau salah kira, nyawa jadi taruhan,’’ kata Roby.

Pendakian memerlukan kesehatan dan kekuatan tubuh yang lebih. Artinya, ya harus benar-benar sehat. Hal yang ditemukan selama pendakian juga akan lebih dari sekadar camping biasa. Saat mendaki akan dikenal betul bagaimana karakter seseorang sesungguhnya, begitu juga seseorang di mata kawannya yang lain. Hubungan sosial dan komunikasi justru akan lebih terjalin akrab. Sikap saling bantu sangat tinggi saat berada dalam pendakian.

Camping Bersama Keluarga

Ada juga orang yang memang hobi camping. Salah satunya, Yanda. Ayah dua anak yang juga Ketua Jungle Ghost (Pendaki Gunung Penempuh Rimba) Riau dengan nama clan Warrohe Blood Indians ini, sering membawa anaknya camping dan bermain di alam bebas. Bukan hanya Yanda, beberapa pencinta alam yang tergabung dalam komunitas U-Forty Indonesia atau Pendaki Gunung usia 40 tahun Korwil Riau ke atas ini juga sering melakukan camping bersama keluarga.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook