PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Selama ini parit di Kota Pekanbaru identik dengan kesan yang kotor dan penuh sampah. Namun tak semua hal itu benar. Hal ini dibuktikan oleh masyarakat di Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai.
Berada di kawasan tengah Kota Pekanbaru, serta berdampingan langsung dengan komplek Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) membuat masyarakat di Jalan Sekolah RT 03 RW 05 mencoba mengeluarkan ide kreatifnya guna ikut menyelesaikan permasalahan sampah yang kerap terjadi di Kota Pekanbaru.
Ketua RT 03 Ibnu Syakir kepada Riau Pos, Jumat (23/12) bercerita awal mulai pemanfaatan parit besar yang ada dilingkungannya menjadi tambak ikan nila yang kini juga sebagai tempat wisata bagi warga sekitar.
Menurut Ibnu, pemanfaatan parit besar tersebut sudah berjalan selama setahun terakhir. Di mana awalnya parit yang ada itu masih berukuran kecil dan kerap membuat permukiman di sekitar lokasi itu tergerus air saat hujan serta turut mengakibatkan longsor.
Masyarakat pun mulai khawatir dengan kondisi tersebut. Pasalnya kawasan mereka berdekatan langsung dengan sumber mata air yang ada di lapangan golf dari Kompleks AURI sehingga jika hujan mengguyur Pekanbaru dengan cukup lama maka kawasan mereka pun kerap terdampak.
Akhirnya tahun 2021 saat adanya reses oleh salah seorang anggota dewan masyarakat mengusulkan pembangunan parit besar guna mengatasi masalah sampah serta tanah yang terus tergerus tersebut akhirnya disetujui dan pembangunan parit di bulan Agustus 2022 dimulai dan selesai di November 2022 .
“Kami sangat bersyukur setidaknya dengan adanya pembangunan parit ini masalah longsor akibat air yang kerap menggurus tanah yang ada di permukiman kami terselesaikan,” kata dia.
Dikatakan Ibnu lagi, melihat kondisi air yang mengalir di parit tersebut jernih namun masih terdapat banyak sampah yang menumpuk di dalamnya. Membuat masyarakat kembali melakukan musyawarah dan didapatlah hasil untuk memanfaatkan aliran iar yang bersih itu sebagai tempat menghidupi ikan nila, dimana salah seorang masyarakat yang memiliki bibit ikan nila lah yang pertama kali menjadi donaturnya dengan menebarkan puluhan bibit ikan air tawar itu.
Masyarakat pun akhirnya kembali melakukan gotong-royong dengan membuat sejumlah jaring pemisah antara tumpukan sampah dan lokasi budidaya ikan air tawar.
Namun kegembiraan masyarakat itu tidak bertahan lama karena beberapa waktu setelah penebaran benih ikan nila, Pekanbaru diguyur hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan aliran air di dalam parit tersebut meluap dan menyapu semua ikan yang telah ditebar hilang terbawa arus banjir.
“Itulah kendala yang kami hadapi tapi melihat dampak positif dari adanya jaring pemisah itu bisa mengatasi masalah sampah yang sering terjadi. Kami pun mulai serius untuk melakukan perbaikan dengan kembali membuat sekat-sekat antara sampah dan lokasi pembibitan ikan menggunakan besi agar dapat menanggulangi sampah juga membatasi ikan agar tidak hilang disapu banjir,” ucapnya.
Setelah kembali membangun tambak ikan tersebut, diungkapkan Ibnu lagi, masyarakat kembali mendapatkan bantuan 2000 bibit ikan nila dari anggota dewan sehingga saat ini jumlah ikan yang ada di tambak sepanjang 50 meter sebanyak 3500 ikan.
Tak hanya sekadar asal membangun tambah ikan di parit tersebut, masyarakat juga bergantian menjaga serta mengangkat tumpukan sampah yang kerap mengalir di parit tersebut dan memasang sejumlah lampu agar kawasan itu menjadi asri dan lebih nyaman.
“Insya Allah kami akan manfaatkan lagi sisa parit yang ada, sepanjang 100 meter lebih di atas sana. Karena masyarakat sudah mulai bisa mendapatkan hasil dengan kebersihan parit serta banyaknya ikan. Ke depan hasil dari tambak ikan ini akan kami bagikan kepada masyarakat sekitar,“ tegasnya.
Sementara itu, Lurah Sidomulyo Timur, Media Nova SSos MSi, mengapresiasi langkah masyarakat di tempatnya dalam mencari solusi permasalahan sampah serta banjir yang kerap terjadi di Jalan Arifin Ahmad dan Jalan Sekolah tersebut. Apalagi masyarakat mulai memanfaatkan keberadaan parit dengan membuat tambak ikan yang juga membantu meningkatkan nilai perekonomian masyarakat disaat pandemi .
“Semoga kreativitas yang dibuat oleh masyarakat di Jalan Sekolah RT03 RW05 ini bisa diikuti oleh masyarakat lainnya di Kota Pekanbaru guna membantu mengatasi masalah sampah dan yang kerap terjadi di Kota Pekanbaru,“ tegasnya. (gus)
Laporan Prapti Dwi Lestari, Pekanbaru