Dian menjelaskan, Shell telah mengembangkan teknologi Gas to Liquid (GTL). Yakni, proses yang mengubah gas alam menjadi cairan yang dapat dimanfaatkan untuk industri otomotif dan manufaktur. “Riset ini prosesnya bertahun-tahun,” katanya.
Salah satu hasil utama dari teknologi GTL itu adalah pelumas sintetik berbahan dasar Gas murni yang diklaim dapat memberikan efisiensi penggunaan bahan bakar.
Tidak hanya itu, teknologi baru yang dimiliki Shell tersebut juga dapat memberi dampak signifikan kepada industri untuk meningkatkan efisiensi energi.
“Teknologi GTL ini dapat meningkatkan usia mesin karena mampu melindungi peralatan industri dari korosi. Kerjasama Shell dengan Wika melalui teknologi GTL juga telah menghasilkan penghematan sebesar USD 22,915 per tahun karena masa penggantian pelumas dapat diperpanjang hingga 500 jam," papar Vice President Shell Global Commercial Technology, Andrew Hepher. (fab)
Sumber: Jawa Pos
Editor: Hary B Koriun