Sampah Sumbat Drainase Pasar Pagi Arengka

Lingkungan | Senin, 11 Februari 2019 - 13:30 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Tumpukan sampah berbau busuk dan sangat menyengat. Itulah yang dilihat dan dirasakan jika melewati Pasar Pagi Arengka. Selain itu juga rawan banjir akibat dari parit yang tersumbat disebabkan oleh tumpukan sampah dan lumpur sehingga membuat aliran air tidak lancar.

Salah seorang pengendara sepeda motor yang kerap melintas di Pasar Pagi Arengka, Irwan mengatakan, sangat sedih jika milihat Kota Pekanbaru. Selain permasalahan infrastruktur jalan yang banyak rusak, ternyata sampah juga menjadi permasalahan yang belum terselesaikan oleh Pemerintah Kota.

Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

Pasalnya, tumpukan sampah di Pasar Pagi Arengka sangat mengganggu aktivitas pengendara, terutama pengguna sepeda motor tercium bau busuk dan jalan licin akibat sampah yang berserakan di jalan, apalagi kalau musim hujan.

“Selain menimbulkan bau busuk, tumpukan sampah yang membuat jalan licin disebabkan oleh sampah dari plastik mau pun sampah sayur-sayuran. Apabila diguyur hujan selama 1 atau 2 jam saja, maka air akan menggenangi area pasar seperti didepan toko-toko area pasar,” ujarnya, Ahad (10/2).

Lanjutnya, sampahnya berserakan hingga ke jalan, mungkin kerena dibawa air hujan. Ini juga sangat berbahaya, karena sampah sayur-sayuran jika berada di tengah jalan dan dilindas oleh kendaraan roda dua bisa saja menyebabkan kecelakaan karena licin.

‘’Saya kerap melihat ketika sepeda motor oleng dan menyenggol kendaraan lain bahkan hampir jatuh gara-gara melindas sampah bekas sayuran yang berserakan di jalan,”katanya.

Ia menambahkan, memang kerap melihat petugas mengangkat tumpukan sampah di Pasar Pagi Arengka, tetapi itu kurang optimal karena sampah yang diangkat berjumlah banyak, sementara yang mengangkat hanya beberapa orang saja. Sehingga sampah tersebut tidak bisa diangkat atau dibersihkan semuanya.

Pengamat Perkotaan yang juga Dosen Fakultas Teknik Jurusan PWK Universitas Islam Riau (UIR) Mardianto Manan mengungkapkan,  pemerintah kota telah gagal dalam mewujudkan Kota Pekanbaru bersih. Gagal dalam mempertahankan Piala Adipura sebagai predikat kota besar bersih. Kini Kota Pekanbaru adalah kota yang kotor dan tidak sesuai dengan smart city madani.

“Saya menilai pemerintah kota telah gagal dalam mewujudkan kota bersih. Sampah menumpuk di Pasar Pagi Arengka tidak bisa diselesaikan. Tidak pintar, berarti tidak sesuai dengan smart city madani,” ujarnya.(gem)

(Laporan DOFI ISKANDAR, Kota)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook