MERANTI (RIAUPOS.CO) - Sejumlah desa dan kecamatan di Kepulauan Meranti kembali dilanda bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kemarin. Api tersebar di dua desa dan kecamatan yang berbeda. Satu titik melanda Dusun Sidodadi, Desa Wonosari Kecamatan Rangsang. Sisi lain kembali melanda Dusun Sidosari Desa Kundur Kecamatan Tebingtinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti.
Terhadap karhutla yang melanda Desa Wonosari Kecamatan Rangsang berlangsung sejak Senin (8/2/2021) sekira pukul 10.00 WIB. Persisnya di Jalan Poros Kecamatan Rangsang dengan titik koordinat N. 0°54'20,25"6 E 103°35'254"2.
Tidak kurang 5 hektare lahan gambut habis terlalap oleh api. Walaupun terdapat sejumlah kendala, beruntung penanggulangan cepat dilakukan. Hasilnya, saat ini tim gabungan telah memasuki tahapan pendinginan.
Tim gabungan yang dimaksud terdiri dari 1 orang jajaran TNI, 12 orang jajaran Polri, 20 perangkat pemerintah desa, 6 kecamatan, 21 orang PT SRL, dan 40 orang MPA.
Sementara di titik lain, pada hari tang sama penaggulangan karhutla juga dilakukan di Dusun Sidosari Desa Kundur Kecamatan Tebingtinggi Barat. Waktu awal mula kejadian sekira pukul 09:00 WIB dengan luas lahan semak belukar yang dijilat api kurang lebih 1 hektare.
Sejak kebakaran berlangsung, hingga Selasa (9/2/2021) titik api mereda. Bahkan telah memasuki proses pendinginan oleh jajaran tim gabungan yang terdiri dari 8 orang jajaran Polri, 8 orang MPA, 4 Orang jajaran PT GSI yang ikut dibantu masyarakat 20 orang.
Informasi tersebut diterima Riau Pos melalui Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK, Selasa (9/2/2021) sore.
"Namun saat ini sudah memasuki proses pendinginan. Lagian malam tadi hujan juga," ungkapnya.
Selain itu, untuk penyebab kejadian masih didalami. Dari dua kejadian itu juga pihaknya telah memeriksa enam orang saksi dan satu terduga pelaku terhadap perkara karhutla di Dusun Sidodadi, Desa Wonosari Kecamatan Rangsang kemarin.
"Terduga pelaku berinisial Z laki-laki usia 26 tahun," ungkapnya.
Kronologis kejadian diceritakan Eko mulai pada Sabtu (30/1/2021) lalu, Z diketahui membersihkan lahan dengan cara membakar yang rencananya akan ditanami cabe. Luas lahan tidak kurang dari 2.500 meter persegi dengan beberapa tumpukan gambut dibakar.
"Api membesar mulai Ahad (7/2/2021) siang setelah Z ini kembali ke rumah untuk beristirahat. Lantas ia diberitahu jika api sidah membesar. Akibat kejadian tersebut api menyebabkan lima hektar lahan milik masyarakat terbakar," ungkapnya.
Menindaklanjuti itu pihaknya akan segera melengkapi mindik, mendatangkan ahli, dan koordinasi dengan jaksa penuntut umum.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Eka G Putra