PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bencana kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap menyelimuti Riau beberapa waktu lalu memang sudah berakhir. Namun agar bencana itu tidak kembali terjadi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, melalui Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera mengadakan dialog kesiapan dunia usaha mencegah kebakaran hutan dan lahan di areal rawa gambut, Selasa (8/12).
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera Drs Amral Fery MSi mengatakan, dalam kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh perusahaan dari sektor perkebunan dan kehutanan dari tiga provinsi yakni Riau, Jambi dan juga Sumatera Selatan.
‘’Wialayah kerja yang kami naungi adalah pulau Sumatera, jadi tidak bisa diplot di Riau saja dalam penanganan Karhutla. Acara seperti ini juga sudah dilakukan di beberapa daerah lainnya. Dalam kegiatan ini juga akan dilakukan diskusi kesiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana Karhutla,’’ katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, kejadian Karhutla yang terjadi beberapa waktu lalu sangat menghabiskan energi dan
Kementerian LHK Ajak Dunia Usaha Cegah Karhutla juga materi. Untuk itu, agar ke depan hal serupa tidak kembali terjadi, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dengan menggandeng sektor perusahaan, baik kehutanan dan juga perkebunan. Pasalnya sektor tersebut juga disebut-sebut berpengaruh terhadap pencegahan Karhutla di Riau.
‘’Ada tiga hal pencegahan yang dapat kita lakukan, pertama dengan membuat sekat kanal agar lahan gambut selalu basah. Kemudian juga dengan memberdayakan masyarakat setempat dengan membentuk masyarakat peduli api. Kemudian yang ketiga adalah penegakan hukum, bukan hanya pidana namun juga perdata dan juga sanksi administrasi berupa mengganti kerugian,’’ tegasnya.