Malaysia memberikan bantuan pesawat Bombardier Pelican CL415 dan helikopter Dolphin yang bertugas memandu pemboman air dari udara. Pesawat ini sangat efektif karena mampu mengambil air di sungai, danau dan laut secara cepat. Sekali terbang membawa 6.000 liter. Singapura mengirimkan 2 unit helikopter Chinook, satu heli masih perbaikan karena mengalami rotor kerusakan. Sedangkan Australia mengirimkan 2 unit pesawat yaitu Hercules Bomber 32 yang mampu mengangkut 15.000 liter air dan pesawat TC690 Birddog 376 yang berfungsi pemandu pemboman air.
“Untuk mengoperasikan pesawat dan heli tersebut terdapat 104 personil asing terdiri dari 48 orang dari Singapura, 30 personil dari Malaysia, dan 26 personil dari Australia," ujar Sutopo.
Sementara itu, Jepang akan memberikan bantuan bahan kimia (fire extinguisher berbentuk foam agent) sebanyak 3 ton. Pengiriman ke Palembang dilakukan dua kali yaitu 1,5 ton pada 17 Oktober dan 1,5 ton pada 19 Oktober..
JICA berencana akan menyerahkan kepada BNPB di Palembang pada 17 Oktober. Tim BNPB dan JICA sudah melakukan koordinasi. Rencana bahan kimia ini akan digunakan untuk water bombing dengan pesawat dari Indonesia.
“Malaysia keberatan menggunakan bahan kimia untuk water bombing. Untuk memadamkan api ini, Indonesia telah menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan sebanyak 60 ton," ungkapnya.
Laporan: M Fatra Nazrul Islami
Editor: Hary B Koriun