Riau Dikepung Banjir, Tiga Pintu PLTA Dibuka 50 Cm

Lingkungan | Kamis, 08 November 2018 - 13:30 WIB

Riau Dikepung Banjir, Tiga Pintu PLTA Dibuka 50 Cm
PIKUL MOTOR: Masyarakat Desa Sangau, Kecamatan Kuantan Mudik harus memikul motor yang hendak melewati beberapa daerah menuju Kecamatan Pucuk Rantau akibat banjir yang merendam jalan-jalan dan pemukiman warga, Rabu (7/11/2018). (Mardias chan /Riau Pos)

Banjir Pekaitan Belum Menyusut
Banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pekaitan belum menunjukkan tanda segera berakhir. Hal itu ditambah dengan kondisi curah hujan yang masih tinggi. Camat Pekaitan Taryono SE ketika ditanyakan membenarkan hal tersebut. 

“Sedikitnya empat kepenghuluan (desa, red) yang warganya mengungsi karena banjir. Yakni di Rokan Baru, Rokan Baru Pesisir, Karya Mulyo Sari dan Teluk Bano II,” kata Taryono, Rabu (7/11). 

Sejauh ini jumlah KK yang mengungsi masih tercatat sebanyak 1.209, namun tak tertutup kemungkinan bisa bertambah. Untuk penanganan, ujarnya, telah dilakukan oleh pemkab, dinas, instansi terkait begitu juga bantuan yang umumnya berupa sembako cukup banyak dibantu oleh berbagai pihak, organisasi maupun komunitas sosial. Baik melalui pihak kecamatan ataupun disalurkan langsung ke pihak warga. 
Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Bupati Rohil H Suyatno AMp bersama tim penanganan banjir telah turun ke lapangan melihat langsung kondisi yang terjadi terutama keadaan para pengungsi. Di samping menyalurkan bantuan yang kebanyakan berupa makanan siap saji. Selain itu bupati melihat juga persediaan obat-obatan yang ada di posko kesehatan. 

“Terkait dengan banjir yang terjadi kami imbau masyarakat selalu waspada dengan dampak yang bisa timbul seperti adanya kejadian anak hanyut,” ujar Suyatno.

Belum Terima Bantuan
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuansing, Dr H Dianto Mampanini SE MT mengakui ribuan korban banjir yang melanda wilayah Kuansing sejak Sabtu hingga Senin (3-5/11) lalu belum menerima bantuan dari Pemkab Kuansing. Hal itu disampaikan Dianto saat dihubungi Riau Pos, Rabu (8/11).

“Iya. Sampai saat ini kita memang belum menyalurkan bantuan banjir untuk ribuan masyarakat dari sebelas kecamatan yang terkena musibah. Kemarin sudah dibentuk tim. 

Semoga penyaluran dana APBD yang diambil dari biaya tak terduga nantinya bisa masuk secepatnya. Kita akan segerakan salurkan ke masyarakat,” kata Dianto Mampanini.

Sekda menambahkan, lambatnya penyaluran  bantuan tersebut dikarenakan hari libur. Selain itu, bantuan tersebut masuk ke dalam belanja tidak terduga. Namun demikian, lanjut Sekda, harus menjadi keputusan bupati termasuk instansi terkait. 

“Ini kan bencana alam. Kita tidak tahu kapan akan terjadinya. Nah, ketika terjadi pada hari libur, tentu koordinasi dengan Pemprov dan instansi lain juga terhambat,” ujar Sekda.

Di Inhu Masih Banjir
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sejak sepekan lalu belum ada tanda-tanda akan surut. Bahkan ketinggian air Sungai Indragiri pada Rabu (7/11) mencapai 6,58 meter atau naik setinggi 3 cm dibanding Selasa (6/11).

 Akibatnya, pemukiman warga dan fasilitas umum lainnya terutama di sepanjang aliran Sungai Indragiri masih terendam banjir. Namun demikian, berdasarkan informasi yang diterima Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, ketinggian air sungai dibagian hulu terus surut.

Banjir yang terjadi selama sepekan ini, belum ada menelan korban jiwa. Hanya saja, lahan pertanian dan perkebunan warga ikut terendam yang pada akhirnya warga mulai kesulitan menggarap lahan pertanian dan perkebunannya.

Kepala KPBD Kabupaten Inhu R Agus Widodo mengatakan, rata-rata wilayah yang berada di sepanjang aliran sungai sudah terendam banjir. “Mulai dari bagian hulu yakni di Kecamatan Batang Peranap, Kecamatan Peranap, Kecamatan Rakit Kulim, Kecamatan Kelayang, Kecamatan Sungai Lala, Kecamatan Pasir Penyu, Kecamatan Lirik, Kecamatan Rengat Barat, Kecamatan Rengat, dan Kecamatan Kuala Cenaku sudah terendam,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Inhu H Ujang Sudrajat SP MSi mengtatakan, berdasarkan data yang disampaikan masing-masing Korwil, sedikitnya sudah ada 32 sekolah yang terendam.  “Banjir yang merendam bervariasi di masing-masing sekolah, mulai dari pekarangan hingga ruangan kelas,” ujar Ujang Sudrajat.(dal/end/epp/fad/yas/kas/ted)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook