Riau Dikepung Banjir, Tiga Pintu PLTA Dibuka 50 Cm

Lingkungan | Kamis, 08 November 2018 - 13:30 WIB

Riau Dikepung Banjir, Tiga Pintu PLTA Dibuka 50 Cm
PIKUL MOTOR: Masyarakat Desa Sangau, Kecamatan Kuantan Mudik harus memikul motor yang hendak melewati beberapa daerah menuju Kecamatan Pucuk Rantau akibat banjir yang merendam jalan-jalan dan pemukiman warga, Rabu (7/11/2018). (Mardias chan /Riau Pos)

RIAU (RIAUPOS.CO)-RIAU dikepung banjir. Air merendam pemukiman warga. Itu terjadi di mana-mana. Seperti di Kuantan Singingi (Kuansing), Indragiri Hulu (Inhu), Rokan Hilir (Rohil), dan Rokan Hulu (Rohul). Sekarang, Kampar yang sedang waspada banjir, karena tiga pintu buangan PLTA Koto Panjang dibuka 50 sentimeter.

Tiga hari lalu, tiga pintu buangan atau spillway gate PLTA Koto Panjang dibuka 30 sentimeter. Pada Rabu (7/11) pukul 12.00 WIB, bukaan masing-masing pintu diperbesar jadi 50 sentimeter.

“Ketika bukaan 30 sentimeter, besaran outflow rata-rata 500 meter kubik per detik.
Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Yakni outflow pintu pelimpah 150 meter kubik per detik ditambah outflow turbin 350 meter kubik per detik. Inflow rata-rata 600 meter kubik per detik,” kata Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang, Muhammad Rusdi, Rabu (7/11). 

Tingginya inflow atau debit air dari hulu yang masuk ke waduk membuat meningkatnya permukaan air waduk. Tercatat, elevasi waduk pada Rabu pagi, setinggi 83,00 MDPL. 

“Artinya, ada kenaikan elevasi 56 sentimeter dibanding Ahad lalu,” kata dia.
Oleh karena itu kata Rusdi, pihaknya menambah tinggi bukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang. “Tadi (kemarin, red) kita buka pada pukul 12.00 WIB. Tiga pintu kita buka sebesar 50 sentimeter. Sebelumnya hanya 30 sentimeter,” ujar dia.

Dengan ditambahnya bukaan pintu buangan ini, kata Rusdi, maka otomatis akan meningkatnya elevasi Sungai Kampar. Permukaan air makin tinggi. “Diperkirakan ada kenaikan elevasi Sungai Kampar antara 30 sentimeter hingga 50 sentimeter,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di sisi hilir PLTA Koto Panjang, untuk mengurangi aktivitas di tepian sungai. Masyarakat juga diminta meningkatkan kewaspadaan. Karena dengan meningkatnya permukaan air, merendam pemukiman warga.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim meminta masyarakat siaga. Kemungkinan besar, Sungai Kampar meluap dan merendam pemukiman. “Siaga ya, siaga. Beberapa daerah juga sudah mulai banjir ini,” kata Wan Thamrin Hasyim saat ditemui di kantor Gubernur Riau, Rabu (7/11).

Dia juga sudah memanggil bawahannya terkait dengan penanganan bencana ini. Baik itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), maupun Dinas Sosial. Wan menekankan sekali, agar OPD terkait selalu siaga dalam penanganan bencana. Wan Thamrin mengakui, banjir di Kampar menjadi bencana yang rutin terjadi setiap tahun. 

Ketika pintu buangan PLTA dibuka, banjir terjadi di hulu Sungai Kampar. Pintu dibuka karena waduk PLTA tak mampu lagi menampung debit air dari hulu, yakni Sumatera Barat.

“Yang jelas PLTA menampung dari hulu. Bagaimana hukumnya air, kan mencari yang rendah. Tak akan bisa menahan PLTA itu, makanya dibuka,” kata dia.

Oleh karena itu, BPBD dan Dinas Sosial diminta selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Jika diperlukan, BPBD Riau dan Dinas Sosial Riau diminta segera membantu.  “Itu makanya perlu dikoordinasikan. Kampar sekarang juga sudah siaga,” ujarnya.

Tidak hanya Kampar, kata dia, Rohil juga sedang dilanda banjir. Terutama di bantara Sungai Hitam. “Rohil juga sudah mulai banjir itu. Terutama di daerah Sungai Hitam,” ujarnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan, beberapa waktu terakhir, sejumlah daerah di Riau terendam banjir. Mulai dari Rohil, Inhil, Rohul, dan Kuansing. Pihaknya sudah mengirimkan bantuan ke daerah yang terendam banjir, kecuali Kuansing.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook