Kejahatan Karhutla Jerat 26 Tersangka

Lingkungan | Rabu, 12 September 2018 - 11:30 WIB

“Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolda. Saya sebagai Komandan Satgas Karhutla menyatakan, apabila kedapatan membakar lahan, maka langsung tembak di tempat,” katanya pada pertengahan Agustus lalu.

Dia tak akan memberi ampun lagi bagi pembakar lahan. Sebab kata Sonny, imbauan-imbauan agar tak membakar lahan sudah sering disampaikan. “Sebelumnya kita sudah imbau, sudah edukasi, tapi tetap dilakukan (pembakaran lahan dengan sengaja),” ujar dia.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Terkait dengan langkah tegas yang diambilnya ini kata Sonny, pihaknya sudah terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Polda Riau. Karena katanya, dalam Satgas Karhutla, terdiri dari TNI, Polri, BPBD, dan Manggala Agni.

   

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, sejak Januari hingga akhir Agustus 2018, sudah ada 4.823,46 hektare lahan yang terbakar. Paling luas terbakar masih berada di Rokan Hilir. Di Rokan Hilir sudah ada 1.905,35 hektare lahan yang terbakar.

  

Menyusul setelah itu Kepulauan Meranti dengan luasan terkabar 943,31 hektare. Di posisi ketiga, ada Bengkalis dengan luas lahan terbakar 561,95 hektare. Selanjutnya Dumai 512,25 hektare, Inhu 291 hektare, Siak 155,75  hektare, Pelalawan 134 hektare, Kampar 129,25 hektare, Rohul 95,5 hektare, Pekanbaru 52,6 hektare, dan Inhil 45,5 hektare. Sedangkan Kuansing nihil.

“Kita terus melakukan antisipasi dan upaya pemadaman jika kebakaran lahan di Riau. Untuk pemadaman, ada satgas udara dan satgas darat yang siap turun tangan,” kata Edwar Sanger.

Edwar mengakui, potensi terjadinya karhutla di Riau, masih tinggi. Terutama di wilayah pesisir Riau, yang pada umumnya kawasan gambut. Ditambah lagi, saat ini curah hujan masih rendah. Riau juga masih berada di musim kemarau.(dal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook