Seperti salah satu inovasi yang dikembangkan di lahan rawa gambut adalah menggunakan Tekhnologi bioflok. Dengan inovasi ini, usaha pemanfaatan dengan sistem budidaya perikanan lebih bersifat ramah lingkungan.
Teknologi Bioflok ini merupakan salah satu cara mengatasi masalah kualitas air dalam akuakultur yang diadopsi dari teknik pengelolahan limbah domestik. Karena teknologi ini memanfatkan memanfaatkan hasil metabolisme ikan yang mengandung nitrogen untuk diubah menjadi protein yang dapat dimanfaatkan oleh biota yang dikembangnkan.
Langkah ini juga dikenal sebagai teknik yang ramah lingkungan dengan meminimalisir pergantian air atau bahkan tidak ada pergantian air. Prinsip utama yang diterapkan dalam Tekhnologi ini adalah manajemen kualitas air yang didasarkan pada kemampuan bakteri heterotrif untuk memanfaatkan organik.
Kabid Litbang Iptek Balitbang Riau, Ir Ibrahim Suriawan mengatakan Tekhnologi bioflok menjadi inovasi ramah lingkungan dalam pengembangan budidaya dengan tekstur gawa gambut. Riau Pos juga berkesempatan melihat aplikasi limnologi pada Perikanan Rawa di Pusat Riset dan Pengembangan Teknologi (Purbangtek) Pasir Putih.
Beberapa perangkat menyerupai lingkaran terlihat berjejer rapi sebagai media objek bioflok yang sedang dikembangkan. Berukuran sekitar dua meter untuk diameternya, menjadikan sarana yang digunakan cukup memberikan ruang bagi biota yang dibudidayakan. Media bioflok menggunakan plastik berwarna putih untuk menutupi bagian dalam dan bagian luar dilapisi kain kasa sederhana berwarna hitam.
Untuk melindungi dari efek sinar matahari yang terlalu panas dan curah hujan yang tinggi media tumbuh tersebut diberi atap pelindung yang tidak tertutup rapat. Sehingga masih memungkinkan sinar matahari masuk untuk mendukung proses fotosintesis untuk menyuplai oksigen.
Beberapa pengkajian juga terus dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan bioflok di Riau. Keistimewaan dari inovasi ini adalah tidak adanya limbah yang dibung ke lingkungan. Sementara jumlah pakan lebih sedikit ketimpangan sistem konvensional lainnya.
“Melihat kondisi lahan gambut untuk tetap dipertahankan sebagai ratusan spesies tanaman hutan perlu suatu pengkajian dan penerapan yang tepat. Seperti Tekhnologi bioflok yang dapat memberikan hasil maksimal dengan tetap ramah lingkungan,’’ paparnya.
Ia menambahkan, dengan bioflok, kawasan gambut ini tetap mampu menyumbangkan fungsi ekologis makhluk hidup. Begitu juga aspek ekonomi bagi manusia disekitarnya baik produk kayu maupun non kayu.