Jangan Tergiur Behel Abal-Abal

Ladies | Senin, 29 Oktober 2018 - 12:29 WIB

Jangan Tergiur Behel Abal-Abal
drg Elisunarti. (FOTO KOLEKSI PRIBADI)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kawat gigi atau behel tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Behel sudah sangat umum digunakan oleh tua maupun muda. Bahkan, penggunaan kawat gigi ini sempat menjadi trend di kalangan anak muda. Sebagian dari masyarakat juga menjadikannya sebagai sebuah fashion.

Meski tak memiliki masalah pada gigi, ada yang tetap menggunakan behel agar terlihat keren dan percaya diri. Bagi yang memiliki dana cukup, dokter gigi menjadi tempat mereka memasang kawat gigi tersebut. Namun, sebaliknya ada juga yang nekat memasang behel kepada orang yang ngaku sebagai tukang gigi. Alasannya, harga yang ditawarkan murah dan hasilnya terlihat sama dengan behel pada umumnya.

Baca Juga :Desainer Indonesia Tampil di Moskow

Padahal, menurut drg Elisunarti, behel sendiri berfungsi untuk memperbaiki masalah pada gigi. Ia mengatakan, ada beberapa kriteria gigi yang harus diberi perawatan behel. “Kriteria gigi yang harus mendapatkan perawatan itu sebenarnya adalah gigi yang memang ada masalah dengan posisi yang mengganggu estetis. Misalnya gigi berjejal, gigi jarang atau susunan gigi yang terlalu ke depan (maju atau mundur, red), kelainan rahang dan lainnya yang dirasa perlu untuk mengoreksi kelainan yang sesuai dengan kaidah medis,” ujarnya.

Sedangkan defenisi behel fashion sendiri, dokter gigi yang akrab disapa dokter Ayank mengaku bingung. Sebab, sesungguhnya tidak ada satupun behel itu yang bisa digunakan untuk fashion. Keberadaan behel dijelaskan drg Ayank, banyak sedikitnya pasti menimbulkan pergerakan pada gigi. Jadi, jika tidak ditangani oleh profesional, yang sesuai dengan kompetensinya, ya pasti akan sangat berbahaya Ladies! Jadi behel it’s not for  fashion ya.

Pemasangan behel, dikatakannya memang harus dimulai dengan keinginan pasien terlebih dahulu. Kemudian, nanti dokter gigi tinggal menjelaskan treatment planning yang akan dilakukan. Semuanya akan dibahas tuntas sampai ke cost-nya. “Prosedurnya tentu kondisi gigi di check dulu. Pasien dan dokter akan konsultasi terkait perawatan apa yang harus dilakukan. Apa risiko hingga biayanya juga dirincikan. Jika pasien berkenan, ya go a head,” sambungnya.

Hal seperti ini tentu tidak ditemukan jika Ladies memilih memasang behel abal-abal pada orang yang mengaku-ngaku ahli gigi. Selain tidak mendapat pemeriksaan secara detail dan dari kacamata medis, pemasangan behel abal-abal juga memiliki risiko yang besar lho Ladies.

Dijelaskan dokter Ayank, risiko terbesar sebenarnya adalah kesehatan pribadi dan materi. Artinya, ketika kita berani mendatangi “siapapun” untuk pemasangan kawat gigi abal-abal, berarti kita sedang mempertaruhkan kesehatan kita seutuhnya. Boro-boro treatment yang akan kita terima sesuai dengan kaidah medis, hal kecil seperti sterilisasi saja sudah menjadi masalah yang sangat complicated.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook