TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Tingginya kasus Covid-19 di Kuansing sejak sepekan terakhir, membuat Ketua Komisi I DPRD Kuansing, Jefri Antoni ST angkat bicara.
Menurut Jefri Antoni kepada riaupos.co, Sabtu (24/4/2021), kondisi dan situasi Kuansing saat ini masuk dalam level bahaya. Dalam dua hari terakhir, tercatat 26 kasus pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
"Saya minta tim gugus tugas Kabupaten Kuansing mengambil langka cepat dengan mengirimkan surat kepada Dinas Pendidikan kabupaten dan provinsi untuk meliburkan seluruh sekolah di Kuansing," kata Jefri Antoni.
Hal itu dilakukan, lanjut politisi Partai Demokrat ini, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kuansing. Sebab, beberapa tenaga guru dan siswa belakangan ini ada yang terpapar Covid-19.
"Jika dilihat dari tingginya peningkatan kasus pasien positif belakangan ini, seharusnya proses belajar mengajar dengan sistem tatap muka ditiadakan dulu. Setiap sekolah bisa menerapkan sistem belajar daring," kata Jefri Antoni yang akrab disapa Anto ini.
Putra kelahiran Pangean ini menilai, penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah yang ada di Kuansing masih lemah. Terutama kesadaran siswa dalam penggunaan masker saat jam istirahat.
Menanggapi hal itu, salah seorang juru bicara gugus tugas penanganan penyebaran Covid-19 Kabupaten Kuansing, dr Agusmandar saat dihubungi riaupos.co membenarkan tingginya penambahan kasus di Kuansing.
"Kalau untuk meliburkan sekolah, itu kewenangan dinas pendidikan. Namun, satgas tetap akan melakukan tugasnya dalam bentuk testing, traking, tracing dan treathment. Nah, nanti dinas melaporkan ke kami untuk traking dan tracing," kata Agusmandar.
Laporan: Mardias Chan (Telukkuantan)
Editor: Rinaldi