DENGAN ditemukannya ratusan tual kayu di perbatasan Kuansing-Sumbar beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Kuansing Drs H Suahardiman Amby AK MM meminta cucu kemanakan turut menjaga hutan yang berada di kawasan wilayah Kuansing.
Hal itu disampaikan Wabup saat berbincang dengan Riau Pos, Ahad (8/8) sore. Menurut Wabup peran cucu kemanakan dan ninik mamak dalam memberantas pembalakan liar di wilayah hutan masing-masing sangat diharapkan. "Saat ini, di wilayah perbatasan Kuantan Mudik dengan Sijunjung, Sumbar tersisa hanya sekitar 16 hektare dari 42 hektare hutan bisa diselamatkan. Makanya saya minta cucu kemanakan dan ninik mamak bergerak jika ada pembalakan," kata Wabup.
Wabup membeberkan, wilayah yang menjadi sasaran para pembalakan liar adalah perbatasan Sumbar dan Kampar. Sebab, wilayah tersebut dengan mudah dimasuki pelaku pembalakan melalui wilayah perbatasan. "Mereka biasanya masuk tidak melalui wilayah Kuansing. Ini yang susah. Sehingga kadang kita tidak mengetahuinya. Padahal, kayu yang mereka babat dari wilayah Kuansing," kata Wabup.
Di kawasan hutan Bukit Betabuh, Kecamatan Kuantan Mudik misalnya, kata Wabup, di kawasan ini pembalak masuk dari daerah Kamang Baru Sumbar. Mereka sudah sampai masuk ke wilayah Bukit Betabuh dan Bukit Tabandang, Desa Lubuk Ambacang. "Kemarin saya bersama Polhut dan LAMR Kuansing sudah masuk kesana. Kami menemukan ratusan tual kayu yang siap diangkut ke luar Sumbar. Diduga, kayu itu berasal dari hutan kawasan Bukit Tabandang, Hulu Kuantan," kata Wabup.
Wabup juga berpesan kepada cucu kemanakan dan ninik mamak supaya melaporkan kepada pihak terkait jika ada pembalakan liar terjadi di wilayah hutan masing-masing. "Mari bersama selamatkan hutan kita. Laporkan jika ada melihat dan mendengar pembabatan hutan dengan cara penebangan besar-besaran," harap Wabup.(adv)