PENANGKAPAN PERAMPOK

Ditangkap di Aceh, Mau Lari, Polisi Terpaksa Tembak Perampok Sadis Ini

Kriminal | Jumat, 30 Oktober 2015 - 17:27 WIB

Ditangkap di Aceh, Mau Lari, Polisi Terpaksa Tembak Perampok Sadis Ini

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Rico Mariansyah terkapar seketika. Darah segar mengalir dari bekas luka di kaki pria 32 tahun tersebut. Perampok sadis ini terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas lantaran melawan saat akan ditangkap.

Kapolsek Tampan AKP Ari Setyawan Wibowo SIK melalui Kanit Reskrim AKP Herman Pelani kepada Pekanbaru MX mengatakan masih melakukan pengembangan. Tersangka telah diamankan guna menjalani proses penyidikan. Rico diduga merupakan perampok Toko Aneka Steel, Tuah Karya, Tampan. Bahkan saat beraksi, dia tak segan-segan melukai Junaidi hingga pria 35 tahun itu harus diopname di RS Awal Bros karena mengalami luka di kepala dan tangan. Peristiwa itu terjadi, Ahad (18/10) sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca Juga :Pengkab Ferkushi Kawal Dua Atlet yang Lolos PON Aceh-Sumur 2024

Junaidi yang baru mengalami kejadian tragis, lalu menghubungi abangnya Herman (38). Sebelumnya, Junaidi telah pula melapor ke polisi. Tak lama berselang, polisi dan Herman tiba di tempat kejadian perkara. Junaidi yang dalam kondisi luka parah langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara polisi, terus melakukan penyelidikan.

Dari hasil rekaman CCTV, polisi mendapat petunjuk. Ternyata, Rico yang merupakan mantan pekerja di sana, sudah berada di dalam toko sejak Sabtu. Setelah dilakukan penelusuran, polisi mendapat kabar bahwa Rico berada di Rantau Perapat, Sumatera Utara. Pengejaran dilakukan. Pada Kamis (22/10), polisi bergerak dan menggerebek kediaman Rico. Hanya saja, saat itu Rico sudah tak di sana.

Dari pemeriksaan sejumlah saksi, warga Jalan Kapur, Kelurahan Kampung Baru, Senapelan itu sudah ke Aceh. Polisi tak putus asa. Pengejaran dilanjutkan ke Aceh. Berpura-pura sebagai mandor yang ingin mencari pekerja, polisi menghubungi Rico. Lalu mereka sepakati melakukan pertemuan di perbatasan, Rabu (28/10) pagi.

Tak menyangka yang menghubunginya adalah polisi, Rico tiba tepat waktu di tempat yang dimaksud. Tanpa kesulitan, polisi berhasil meringkusnya. Hanya saja, saat akan digiring ke Pekanbaru, Rico malah nekat kabur. Tak mau buruannya lepas, polisi terpaksa melepaskan tembakan terukur. Keputusan itu diambil lantaran Rico tak menggubris tembakan peringatan. Alhasil, peluru polisi bersarang di betis kanannya.

Sumber: Pekanbaru Metro Expres

Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook